Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell merombak daftar saham pada indeks FTSE Global Equity Index Series Asia Pacific Ex-Japan Ex-China.
Beberapa saham dari Indonesia masuk ke dalam indeks ini seperti saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang masuk ke kategori saham berkapitalisasi besar (large cap). Sementara itu, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) keluar dari kategori large cap dan masuk ke mid cap atau kapitalisasi menengah.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, masuknya saham-saham tersebut akan menjadi acuan bagi investor asing yang akan masuk ke dalam pasar modal Indonesia.
"Meskipun memang investor tidak hanya mengambil dari indeks FTSE saja, tetapi itu akan menjadi nilai lebih. Hal ini juga menjadi perhatian karena nantinya saham-saham ini akan menjadi volatil karena akan sering ditransaksikan," kata Nico, dihubungi Senin (21/2/2022).
Menurutnya, masuknya beberapa saham dari bursa Indonesia ke FTSE akan memberikan sentimen jangka pendek ke saham-saham terkait.
Keluar masuknya saham-saham tersebut dari indeks FTSE menurut Nico tidak akan mempengaruhi prospek jangka panjang, selama valuasi jangka panjang masih mengalami kenaikan.
Baca Juga
"Dampaknya akan baik-baik saja bagi saham yang dikeluarkan. Ketiak saham masuk indeks, saham tersebut masuk kriteria yang diinginkan indeksnya. Indeks hanya tolak ukur," tuturnya.
Sebagai informasi, selain EMTK dan GGRM, terdapat dua saham baru yang dimasukkan ke kelompok saham kapitalisasi kecil (small cap) FTSE yakni saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM).
Sementara itu, saham PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) dikeluarkan dari indeks small cap dan terhapus dalam rebalancing kali ini.
Sejumlah saham juga masuk indeks FTSE Total-Cap, yaitu BALI, BNBA, BBYB, BVIC, EMTK, ERAA, RSGK, FILM, BHIT, BCAP, IPTV, MLPL, MLPT, META, PBRX, PSSI, PPRO, PRDA, HRUM, SMDR, BKSL, RANC, TMAS, dan WINS.