Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Catat Rekor Tertinggi, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp8.700 Triliun

IHSG sempat mencapai level 6.899,41, posisi tertinggi sepanjang sejarah, dan ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia perdana tahun ini pada Senin (3/1/2022). IDX.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia perdana tahun ini pada Senin (3/1/2022). IDX.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik ke rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (18/2/2022), seiring dengan masuknya investor asing, meningkatnya harga komoditas, dan surplus transaksi berjalan.

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG ditutup naik 0,84 persen atau 57,7 poin ke level 6.892,82. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.812,36-6.899,41. Level 6.899,41 merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Total transaksi jelang penutupan mencapai Rp11,68 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp8.727,08 triliun. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp738,08 miliar.

Saham ARTO, BBRI, ASII, TLKM, BMRI menjadi yang paling banyak diborong investor asing dengan net buy Rp132,8 miliar, Rp100 miliar, Rp65,4 miliar, Rp59,8 miliar, dan Rp52,4 miliar.

Raphon Prima, Head of Research PT Surya Fajar Sekuritas, menyampaikan hari ini ada potensi IHSG untuk bergerak menguat meskipun tekanan dari volatilitas pasar saham global masih terasa. Investor asing masih terus membukukan posisi net buy meskipun IHSG bergerak melemah kemarin.

"Hari ini pasar menanti rilis data neraca transaksi berjalan kuartal IV/2021," paparnya dalam publikasi riset.

Sementara itu, Bank Indonesia melaporkan transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar US$3,3 miliar atau 0,3 persen dari PDB, setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar US$4,4 miliar atau 0,4 persen dari PDB.

Ini adalah surplus kumulatif pertama sejak 2011. Pada 2011, Indonesia mencatatkan surplus transaksi berjalan hingga US$2,07 miliar.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengungkapkan di tengah situasi yang sulit diprediksi mulai dari lonjakan kasus harian Covid-19, ketegangan antara Ukraina dan Rusia, dan juga antisipasi kenaikan suku bunga oleh The Fed, IHSG masih mampu menyentuh rekor tertingginya.

“Dengan rekor all time high baru IHSG sendiri di tengah situasi yang sulit diprediksi ini, …mencerminkan bahwa para investor baik lokal maupun asing masih memiliki keyakinan akan pasar modal Indonesia,” ungkap Frankie saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/2/2022).

Menurutnya, saham-saham yang yang ramai diperdagangkan didominasi oleh sektor komoditas seperti ANTM, INCO, TINS, ADRO. Kemudian juga dari sektor perbankan yaitu ARTO, BBRI, BBCA dan BMRI. Dan untuk sektor lainnya ada KPIG, ASII dan TLKM.

Frankie menjelaskan bahwa sentimen utama pendongkrak kinerja IHSG sendiri datang dari sektor komoditas, khususnya CPO dengan kenaikan yang masih berlanjut.

“Dengan kenaikan harga CPO yang masih berlanjut dan keterbatasan pasokan serta penurunan pajak impor CPO oleh India, sangat berperan besar mengangkat saham-saham CPO seperti LSIP, DSNG dan AALI,” papar Frankie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper