Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten kemasan kaleng Grup Agung Sedayu PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) melonjak pada perdagangan Jumat (18/2/2022) setelah mengumumkan akan melakukan akuisisi sister company, PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).
Di lantai bursa, tercatat harga saham PANI melonjak 24,86 persen atau 450 poin ke Rp2.260. Dalam 6 bulan terakhir saham PANI melesat 1.030 persen. Bahkan, dalam setahun harganya meroket sampai 2.052,38 persen.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menilai bahwa kenaikan harga saham PANI yang terjadi baru-baru ini bukan sesuatu yang menjadi tren. "Jadi sifatnya mungkin sementara,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (18/2/2022).
Adapun, PANI yang bergerak di bisnis kemasan dinilai memiliki prospek yang stabil. Tergantung bagaimana perusahaan memaksimalkan penjualan produk-produknya.
“Apalagi sedang pandemi, kebutuhan akan kemasan sepertinya mengalami peningkatan. Tinggal bagaimana aksi-aksinya memaksimalkan itu,” katanya.
Sementara itu, dengan akuisisi BKS, menurutnya langkah tersebut hanya menjadi strategi perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha. Pasalnya, BKS bergerak di bidang real estate, yang tidak sejalan dengan usaha kemasan kaleng.
Baca Juga
Terkait prospek saham PANI, Reza mengatakan belum bisa memastikan dengan proses akuisisi yang masih berjalan.
“Sementara ini mungkin pelaku pasar masih akan menantikan seperti apa dampak dari akuisisi tersebut pada kinerja perusahaan, apakah misalnya nanti bisa menambah pendapatan perusahaan dan lainnya,” imbuhnya.