Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Agung Sedayu Group PANI Melonjak Mentok ARA, Imbas Rencana Akuisisi Rp6,5 Triliun

Saham emiten Grup Agung Sedayu, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) melonjak mentok batas atas seiring dengan rencana akuisisi jumbo.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten produsen kaleng Grup Agung Sedayu, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. melonjak tajam seiring dengan rencana mengakuisisi sister company di bidang real estate dengan transaksi mencapai Rp6,49 triliun.

Saham PANI pagi ini naik 24,86 persen atau 450 poin menjadi Rp2.260. Transaksi saham mencapai Rp1,24 miliar per pukul 09.40 WIB.

Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp926,6 miliar. Valuasi PER PANI 683,93 kali. Sepanjang 2022, saham PANI naik 31,01 persen.

Sesuai arahan OJK, BEI menetapkan kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi, yang berlaku mulai 13 Maret 2020. Kebijakan tersebut termaktub dalam Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.

Sesuai peraturan baru tersebut rentang harga saham Rp50—Rp200 akan dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan sebesar 35 persen atau penurunan harga saham sebesar 7 persen dalam satu hari.

Sementara untuk rentang harga saham Rp200—Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 25 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen. Dengan demikian, saham PANI sudah mencapai batas auto reject atas (ARA).

Kemudian untuk rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen.

Mengutip keterbukaan informasi, Kamis (17/2/2022), emiten berkode PANI ini berencana melakukan transaksi afiliasi dengan mengakuisisi PT Bangun Kosambi Sukses atau BKS.

"Transaksi dilakukan antara perseroan dan BKS sehubungan dengan pengambilan bagian oleh Perseroan atas 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan oleh BKS yang nilai nominalnya sebesar Rp500.000 per saham atau setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam BKS," jelas keterbukaan tersebut.

Selain transaksi tersebut, BKS yang nantinya bakal menjadi anak usaha PANI, melakukan akuisisi terhadap saham PT Mega Andalan Sukses atau MAS dengan mengambil 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan oleh MAS yang nilai nominalnya sebesar Rp500.000 per saham atau setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam MAS.

Bangun Kosambi Sukses juga turut mengakuisisi saham PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan oleh CGIC yang nilai nominalnya sebesar Rp500.000 per saham atau setara dengan 51 persen kepemilikan saham dalam CGIC.

Transaksi afiliasi ini diperkirakan memakan dana mencapai Rp6,49 triliun. Dana tersebut melebihi dari nilai ekuitas PANI per 8 Februari 2022 yang hanya sebesar Rp41,89 miliar.

Dengan ekuitas yang terbatas, sumber dana akuisisi tersebut didapat melalui Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue kepada para pemegang saham. Penerbitan rights issue ini sebanyak-banyaknya 13,12 miliar saham baru yang nilai nominalnya sebesar Rp100 per saham.

Rincian nilai transaksi tersebut yakni pengambilan bagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan BKS senilai Rp6.499.920.900.000 atau Rp6,49 triliun.

Sementara itu, pengambilan bagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan MAS oleh BKS senilai Rp4,69 triliun, sedangkan pengambilan bagian sebanyak 104.082 saham baru yang akan dikeluarkan CGIC oleh BKS senilai Rp1,79 triliun.

PANI mempunyai kegiatan usaha di bidang industri kemasan kaleng. Selain itu, anak usaha PANI bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan dan jasa penyimpanan di kamar pendingin (cold storage).

Adapun, alasan akuisisi ini karena perusahaan yang terafiliasi dengan Agung Sedayu ini ingin bertumbuh dengan memaksimalkan pendapatan anorganik.

"Saat ini, PANI memandang perlu untuk melakukan penambahan kegiatan usaha yaitu berinvestasi dan melakukan pengembangan bisnis di bidang real estate. Perseroan melihat bahwa pertumbuhan pasar properti di Indonesia meningkat sangat signifikan akibat pertumbuhan ekonomi, bertambahnya jumlah penduduk, dan meningkatnya daya beli masyarakat," katanya.

Selain itu, momentum kebangkitan properti yang didorong pemerintah melalui berbagai insentif dan stimulus juga turut menjadi alasan akuisisi tersebut.

Perseroan berencana untuk berinvestasi di BKS, MAS dan CGIC, dan mengembangkan bisnis di bidang real estate, yang sejalan dengan bisnis induk usaha PANI yaitu PT Multi Artha Pratama (MAP), sehingga diharapkan akan tercipta sinergi bisnis yang optimal.

"Dengan berinvestasi dan mengembangkan bisnis di bidang real estat, PANI akan memperoleh sumber pendapatan lainnya mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha Perseroan ke depannya," katanya.

Sebelum transaksi tersebut dilakukan, PANI bakal melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Maret 2022 untuk mendapatkan persetujuan karena nilai transaksi yang lebih dari 50 persen ekuitas perseroan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper