Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan PPKM level 3 yang diterapkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan, termasuk ke gerai ritel kelolaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Namun perusahaan meyakini bisnis tetap berjalan dengan baik.
"Kami selalu optimistis untuk bisnis ACE bisa berjalan baik walaupun saat ini perkembangan Omicron pasti mempunyai dampak terhadap traffic dengan adanya peraturan pembatasan sesuai dengan ketentuan PPKM level 3 di beberapa wilayah," kata Corporate Secretary & Head of Investor Relations ACES Helen Tanzil, Rabu (16/2/2022).
Helen tidak memperinci berapa persentase perubahan arus pengunjung dengan pemberlakuan PPKM level 3. Namun jika mengacu pada regulasi, pusat perbelanjaan atau mal hanya boleh beroperasi sampai pukul 21.00 dengan kapasitas maksimal 60 persen.
Helen mengatakan gerai-gerai ACE telah mengadopsi standar protokol yang ketat. Konsumen juga bisa memanfaatkan layanan daring melalui Mobile Interactive Shopping Solution dan ACE Online.
"Kami juga mendukung ketersediaan produk yang relevan di kondisi pandemi saat ini seperti disinfektan, hand sanitizer, penjernih udara, lampu UVC disinfektan, masker, termometer dan produk perlindungan kesehatan keluarga lainnya sehingga diharapkan kami tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan," katanya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan prospek emiten ritel sejatinya dalam posisi positif. Namun dia memberi catatan soal persaingan ketat yang dihadapi ACES.
Baca Juga
Melalui risetnya, Mirae Asset memutuskan untuk meningkatkan rekomendasi ACES dari sell menjadi hold. Target harga dipatok Rp1.270 per saham. Saran ini tidak terlepas dari lalu lintas ritel yang cenderung membaik sejak Oktober dengan kenaikan sekitar 6 persen dibandingkan dengan sebelum Covid-19.
"Kami melihat ekspektasi pemulihan yang lebih baik bagi perusahaan seiring dengan pembukaan toko baru," tulis Christine dalam risetnya.
Saham ACES ditutup stagnan di level Rp1.245 pada perdagangan Rabu (16/2/2022). Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp943,22 juta.