Bisnis.com, JAKARTA – Menghadapi curah hujan tinggi tiap awal tahun membuat emiten batu bara harus mengatur strategi untuk memenuhi target-target kinerja. Ini juga dilakukan oleh emiten batu bara Grup Sinar Mas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS).
Corporate Secretary GEMS Sudin Sudiman menjelaskan bahwa musim hujan cukup berpengaruh pada kinerja, terutama bagian produksi.
“Jelas berpengaruh, kami bekerja pada kapasitas 80 persen, dan akan kita kejar sisanya pada waktu berikutnya,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (15/2/2022).
Selain itu, rintangan lainnya yang harus dihadapi adalah kenaikan harga bahan bakar minyak yang diakui akan menaikkan biaya produksi.
Pada 2022 sendiri, GEMS menargetkan untuk produksi sekitar 40 juta ton dengan tingkat stripping ratio tidak banyak berubah dari tahun lalu.
Terkait Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian ESDM, GEMS juga mengatakan sudah mendapatkan persetujuan tepat waktu sehingga tidak mengganggu kinerja perusahaan.
Baca Juga
Pada Januari 2022 lalu, GEMS sempat menjadi yang terdampak larangan ekspor oleh pemerintah. Meskipun demikian, aturan tersebut tidak memberikan dampak material terhadap kinerja keuangan dan kegiatan operasionalnya dengan melakukan penyesuaian pengapalan.
Setelah larangan ekspor dicabut, sejumlah anak usaha GEMS, Borneo Indobara dan Barasentosa Lestari sudah kembali melakukan ekspor ke China dan India.
GEMS juga menegaskan selalu memenuhi peraturan DMO yang sudah diterapkan sejak 2018, dengan batas minimum sebesar 25 persen dari total produksi akan disalurkan untuk keperluan domestik. Selama 2021 perseroan juga telah memenuhi DMO tersebut hingga lebih dari 30 persen.