Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih memiliki enam seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang akan ditawarkan pada tahun 2022.
ORI021 merupakan seri SBN ritel pertama yang ditawarkan pemerintah pada tahun ini. Menurut rencana, pemerintah akan menjual tujuh seri SBN Ritel pada tahun 2022.
Setelah ORI021, pemerintah akan merilis sukuk ritel (SR) seri SR016 pada 25 Februari hingga 16 Maret 2022. Menyusul SR016, Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR003 akan dipasarkan pada periode 1 April - 2 Juni.
Selanjutnya, pemerintah akan meluncurkan Saving Bond Ritel (SBR) pada periode 23 Mei - 16 Juni mendatang.
Kemudian pada 19 Agustus sukuk ritel seri SR017 akan mulai ditawarkan. Menurut jadwal tersebut, masa penawaran SR017 akan dibuka hingga 14 September. Kemudian, pemerintah akan kembali memasarkan SBN Ritel jenis ORI dengan seri ORI022 pada 26 September - 20 Oktober.
Seri terakhir yang akan ditawarkan pada tahun 2022 adalah sukuk tabungan seri ST009 pada 28 Oktober hingga 16 November 2022.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, target penerbitan ini tidak jauh dari nilai penerbitan SBN Ritel pada 2021 sebesar Rp97,2 triliun. Target pada tahun depan tersebut juga masih fleksibel dengan melihat kondisi pasar, minat masyarakat dan kebutuhan kas.
“Untuk tahun depan kami targetkan kurang lebih Rp100 triliun, tetapi akan tetap fleksibel sesuai market,” jelasnya.
Jenis instrumen SBN ritel yang akan diterbitkan masih sama dengan 2021. Instrumen-instrumen tersebut terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dengan jenis Obligasi Ritel (ORI) yang dapat diperdagangkan (tradeable) dan Savings Bond Ritel (SBR) yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradeable)
Sementara, untuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel, pemerintah akan menerbitkan Sukuk ritel yang tradable, sukuk tabungan yang bersifat non-tradable serta Sukuk Wakaf-Linked.