Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi menguat mengambil momentum pelemahan dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (10/2/2022).
Kemarin (9/2/2022), mata uang Garuda ditutup menguat 0,28 persen atau 41,00 poin ke posisi Rp14.358 per dolar AS. Indeks dolar AS juga terpantau menguat tipis 0,01 persen atau 0,0110 poin ke level 95,6540 pada pukul 15.05 WIB.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan hari ini rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.330 - Rp14.400 per dolar AS.
Investor saat ini menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS), termasuk indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. Hal tersebut dipercaya sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai timeline kenaikan suku bunga oleh The Fed.
“Selain itu, pasar sekarang memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret 2022, sehingga imbal hasil Treasury 10-tahun AS melonjak 1,97 persen pada Selasa, lompatan yang tidak terlihat sejak November 2019,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Rabu (9/2/2022).
Sementara itu, dari dalam negeri Ibrahim mengungkapkan bahwa pasar merespon positif terhadap pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait prediksi peningkatan kasus harian Covid-19 gelombang ketiga. Namun Budi juga menegaskan bahwa pasien yang dirawat maupun wafat jauh lebih rendah dibandingkan gelombang sebelumnya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, masyarakat pun diimbau tidak perlu panik menghadapi kasus Covid-19 varian Omicron kali ini. Disamping itu, ungkap Ibrahim pemerintah juga meminta masyarakat menjalani vaksinasi Covid-19 agar terhindar dari gejala berat virus tersebut.
Ibrahim menambahkan, fakta tersebut diperkuat oleh temuan Menteri Kesehatan yang menyebutkan bahwa perawatan pasien atau kematian Covid-19 akibat dari kurangnya vaksinasi.
Mengutip Antara, dolar merosot lebih jauh pada akhir perdagangan akhir perdagangan Rabu (9/2/2022) waktu setempat sedangkan euro memperpanjang kenaikannya menyusul perubahan hawkish dari Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu dan menjelang rilis data utama harga konsumen AS.
Angka IHK (indeks harga konsumen) mungkin menawarkan indikasi baru tentang laju pengetatan moneter Federal Reserve, dan investor bersiap untuk angka yang lebih tinggi dari perkiraan yang akan menandakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif.
Rupiah menguat 0,11 persen atau 16 poin ke Rp14.342 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.
Sementara itu, indeks dolar AS mendatar 0,00 persen di level 95,49.
Jelang penutupan, rupiah masih berjaya dengan menguat 0,19 persen atau 27 poin ke Rp14.311 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,04 persen atau 0,03 poin ke 95,53.
Rupiah terus terapresiasi 0,08 persen atau 12 poin ke Rp14.346,00 per dolar AS pada 13.55 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,08 persen atau 0,08 poin ke 95,57
Rupiah masih terapresiasi 0,07 persen atau 10,50 poin ke Rp14.347,50 per dolar AS pada 11.45 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,06 persen atau 0,06 poin ke 95,55.
Rupiah menguat 0,12 persen atau 17 poin ke Rp14.341 per dolar AS pada 10.27 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,03 persen atau 0,03 poin ke 95,53.
Rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan menguat 0,11 persen atau 15,50 poin ke Rp14.342,50 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback menguat 0,10 persen atau 0,10 poin ke 95,59.