Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada perdagangan besok, Selasa (8/2/2022), setelah hari ini menembus level tertingginya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di teritori positif dengan menguat 1,09 persen atau 73,55 poin sehingga parkir di level 6.804,93 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/2/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat didorong oleh rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) dari dalam negeri yang mencatat pertumbuhan 3,69 persen.
Selain itu, Dennies juga menyoroti, aksi Investor asing yang mencatatkan pembelian bersih yang cukup signifikan sebesar Rp1,96 triliun.
Adapun pada perdagangan esok hari, Dennies memprediksi IHSG menguat. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick IHSG membentuk higher high dan higher low dalam tren penguatan jangka pendek diperkirakan penguatan akan berlanjut.
“Pergerakan masih akan didorong optimisme dari data GDP dan investor masih akan mencermati perkembangan dari kasus Covid-19 yang belakangan naik signifikan,” dikutip Senin (7/2/2022).
Baca Juga
Untuk perdagangan besok, Selasa (8/2/2022), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.766 dan 6.728 serta resistance 6.824 dan 6.844.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:
BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk. (Target Price: 1.040 – 1.065)
Entry Level: 960 – 980
Stop Loss: 950
Candlestick membentuk higher high dan higher low dalam trend penguatan. Uji resistance terdekat.
MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk. (Target Price: 970 – 990)
Entry Level: 915 – 935
Stop Loss: 900
Candlestick membentuk higher high dan higher low dalam trend penguatan. Uji resistance terdekat.
BBCA PT Bank Central Asia Tbk. (Target Price: 8.000 – 8.100)
Entry Level: 7.750 – 7.850
Stop Loss: 7.700
Bergerak di sekitar support trend konsolidasi jangka pendek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.