Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan level 3 setelah kasus covid-19 kembali menyeruak. Meski demikian, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan melaju hingga level 7.000.
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai IHSG masih akan melaju hingga ke level 6.900 hingga 7.000. Pasalnya keputusan pemerintah tidak lagi mengejutkan bagi para investor.
“Pengumuman PPKM level 3 ini tampaknya sudah priced-in jadi efeknya tidak begitu terasa lagi di market. Lebih jauh, masyarakat juga sudah mampu memperkirakan sendiri ke mana arah perkembangan kasus Covid yang tiap hari terus melonjak,” katanya kepada Bisnis pada Senin (7/2/2022).
Menurutnya sejak sebulan lalu pihak Kemenkes sebenarnya sudah memberikan peringatan bahwa pertambahan kasus harian covid-19 nasional bisa mencapai angka 60.000 per Februari pada awal sampai tengah bulan.
Sementara itu, angka net buy asing masih konsisten kukuh dan malah terdeteksi mantap di angka Rp11,28 triliun. Adapun investor asing mengincar saham-saham bluechips seperti BBRI, BBCA, BBNI, dan TLKM.
“Dengan demikian para trader atau investor sebaiknya mempersiapkan diri untuk sebuah rotasi sektor. Saran kami adalah membeli saham-saham bluechips atau komponen LQ45,” katanya.
Baca Juga
Pasalnya, hari ini IHSG mampu ditutup All-Time-High pada posisi 6.804 karena didukung oleh penguatan pada saham-saham LQ45. Adapun indeks LQ45, lanjutnya, mengalami break out resistance yang cukup signifikan dan memperbesar probabilitas penguatan saham-saham konvensional.
“Penembusan indeks LQ45 hari ini akan membuka peluang penguatan lebih lanjut ke arah 975-980, atau jika dilihat dari polanya sebenarnya tersimpan potensi penguatan yang sangat menarik ke angka cantik 1.000,” pungkasnya.
Hari ini, IHSG ditutup pada level 6.804 atau naik 1,09 persen sejak dibuka pada posisi 6.751.