Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah di awal perdagangan loyo di hadapan dolar AS lantaran masih ada sinyal kenaikan suku bunga Federal Reserve meskipun rilis data ekonominya melemah.
Pada pembukaan perdagangan Kamis (3/2/2022), rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen ke Rp14.368 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS menuat 0,08 persen ke 96,011.
Bersama dengan rupiah, rupee India melemah 0,05 persen, peso Flipina melemah 0,04 persen, won Korea melemah 0,16 persen dan baht Thailand melemah 0,12 persen.
Tim Riset Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan dolar AS hari ini terdorong oleh masih adanya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga pada pertemun 15-16 Maret 2022 mendatang.
“Namun, hari ini dolar AS diperkirakan akan bergerak turun seiring data penurunan jumlah tenaga kerja di sektor swasta pada Januari. ADP melaporkan jumlah tenaga kerja di sektor swasta AS turun menjadi 301.000 pada Januari,” jelas Tim MIFX dalam riset harian, Kamis (3/2/2022).
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan di pasar juga masih ada sentimen negatif terkait kecepatan penambahan jumlah kasus baru Covid-19 gelombang ketiga.
Baca Juga
Edwin memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.285 – Rp14.420 per dolar AS.