Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas optimistis minat masyarakat terhadap obligasi ritel (ORI) seri ORI021 yang telah mulai ditawarkan pada awal pekan lalu, Senin (24/1/2022) tinggi.
Direktur Retail and Treasury Mandiri Sekuritas Theodora Manik menyatakan Mandiri Sekuritas sebagai salah satu mitra distribusi ORI021 mendukung upaya pemerintah dalam mejaga pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi dengan mendorong masyarakat untuk berinvestasi ORI021.
Dia menjelaskan ORI021 adalah salah satu instrumen investasi yang diperuntukkan bagi investor individu, Warga Negara Indonesia (WNI) di pasar perdana dengan manfaat berupa kupon tetap (fixed rate) sebesar 4,90 persen per tahun. Kupon tersebut di atas rata-rata suku bunga 3,5 persen, sehingga dapat menjaga nilai aset. ORI021 pun ditawarkan mulai pada 24 Januari 2022 hingga 17 Februari 2022.
Menurut Theodora, produk obligasi tersebut berpotensi memberikan imbal hasil (capital gain) karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah pembayaran kupon pertama pada 15 April 2022.
“Kami percaya produk ini akan diminati masyarakat karena mampu mendukung kestabilan keuangan mereka,” ungkap Theodora dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (27/1/2022).
Theodora melanjutkan, ORI021 dapat dijadikan salah satu diversifikasi investasi investor demi menjaga kinerja investasi dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Berinvestasi ORI021 jelasnya dijamin aman karena kupon dan pokok terjamin oleh Undang-Undang.
Baca Juga
ORI021 pun dapat dimiliki mulai dari Rp1 juta hingga Rp2 miliar, dengan tenor 3 tahun yang jatuh tempo pada 15 Februari 2025. Investasi obligasi ritel saat ini pun bisa dilakukan secara online.
Sebelumnya, Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menuturkan, penerbitan ORI021 diperkirakan cenderung dibayangi oleh sentimen hawkish dari The Fed, terutama bila data inflasi di minggu ini mengalami kenaikan.
Ia menjelaskan. dibandingkan dengan seri ritel lainnya, seri ORI cenderung terdampak sentimen global seiring dengan sifatnya yang dapat diperdagangkan.
“Hal ini dapat memicu ketertarikan investor untuk melakukan transaksi jual beli seri ini,” jelasnya saat dihubungi, Senin (10/1/2022).
Selain dari sisi sentimen pasar keuangan, permintaan akan obligasi ritel dipengaruhi oleh solidnya kepercayaan konsumen kelas menengah atas akibat pemulihan ekonomi domestik.
Pada Desember lalu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masyarakat berpendapatan ke atas berada pada level 124,1, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 124,9.
Tingginya keyakinan konsumen menengah ke atas mengindikasikan bahwa disposable income dari masyarakat belum terganggu, sehingga diperkirakan masyarakat masih tertarik pada investasi SBN.
Seiring dengan kondisi tersebut, diperkirakan Josua memprediksi jumlah penjualan ORI021 akan berada di kisaran Rp12 triliun - Rp20 triliun dengan prediksi tingkat kupon pada rentang 4,8 persen - 5,0 persen.