Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha, orang terkaya di Indonesia nomor 17 versi Forbes, Garibaldi Thohir membuat heboh dunia usaha dengan melakukan sejumlah aksi mulai akhir 2021 hingga awal tahun 2022 ini.
Baru-baru ini, pria yang akrab disapa Boy Thohir itu mundur dari posisinya sebagai komisaris di emiten industri energi dan kimia, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA).
Pengajuan rencana pengunduran diri tersebut dijelaskan akan efektif pada tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang rencananya dilaksanakan paling lambat pada April 2022 atau 90 hari dari surat pengunduran diri tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Boy Thohir sendiri masih masuk dalam jajaran pemegang saham, dengan kepemilikan 3,61 persen saham atau setara dengan 564.994.784 lembar saham alias 564,99 juta saham ESSA.
Mundur dari ESSA, Boy dikabarkan akan berkiprah di PT BFI Finance Tbk. (BFIN) bersama dengan Konglomerat Jerry Ng melalui Trinugraha Capital & Co SCA (TC).
Rencananya, keduanya akan akan melakukan penawaran tender sukarela sebanyak 9.131.865.960 (dibulatkan 9,13 miliar) saham yang mewakili 57,19 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam BFIN.
Baca Juga
"Harga penawaran sebesar Rp1.200 per saham, yang ditetapkan berdasarkan rerata harga 90 hari sebelum 20 Januari 2022," papar manajemen TC dalam prospektus, Kamis (20/1/2022).
Selanjutnya, pada Desember lalu, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) itu juga baru saja menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA) negosiasi atas rencana pengambilalihan perusahaan broker investasi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dengan Advance Wealth Finance Ltd. sebagai penjual pada 22 Desember 2021.
Berdasarkan pengumuman di keterbukaan informasi BEI, Jumat (24/12/2021) Boy membeli 2,46 miliar saham milik penjual di TRIM yang merupakan 36,64 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh TRIM.
Adapun, Advance Wealth Finance merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Northstar Group yang dikendalikan oleh Patrick Walujo.
Manajemen TRIM menuturkan, rencana pengambilalihan saat ini masih dalam proses dan tidak memiliki dampak terhadap kegiatan perseroan.
Sebelumnya, pada awal bulan ini, Boy juga secara tidak langsung ikut serta dalam rencana PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), sebagai emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pertama pada awal 2022.
Saham ADMR menjadi salah satu saham yang ramai peminat dengan harga sahamnya yang melesat hingga 35 persen pada hari pertama melantai di bursa dari posisi Rp100 ke Rp135 per saham.
Salah satu yang membuat Adaro Minerals menarik antara lain rencana perseroan membangun proyek smelter aluminium senilai US$728 juta atau sekitar Rp10,41 triliun (estimasi kurs Rp14.300 per dolar AS) di Kawasan Industri Hijau Indonesia.
Manajemen Adaro menandatangani Surat Pernyataan Maksud Investasi (Letter of Intention to Invest) sebesar US$728 juta untuk membangun aluminium smelter di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang terbesar di dunia, yang sedang dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia.
Secara tidak langsung, Boy juga terlibat dalam pembangunan proyek raksasa ini, selain posisinya sebagai Komisaris Utama ADMR, juga sebagai Ketua Konsorsium Kawasan Industri Hijau.
Boy Thohir, menjabat sebagai Ketua Konsorsium Indonesia, bersama-sama dengan konsorsium swasta lainnya, berperan mengembangkan kawasan industri tersebut agar dapat menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global dengan mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Proses-proses tersebut seperti solar panel, green aluminium smelter, dan new energy battery, yang didukung oleh penyediaan listrik bersumber dari energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kawasan tersebut diharapkan tidak hanya akan membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam menyediakan produk-produk hijau yang berkualitas bagi pasar internasional, tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 60.000 orang.
Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.