Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk. menyatakan siap terjun berpartisipasi membangun Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Adapun, pemerintah telah mengumumkan bahwa pengembangan IKN akan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur dasar pada tahap awal ini.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan perseroan siap berpartisipasi dalam membangun IKN. Emiten dengan kode saham WIKA ini pun membidik proyek-proyek yang telah menjadi keahlian perseroan.
“Beberapa proyek yang menjadi sasaran WIKA seperti infrastruktur dasar seperti jalan, bangun gedung, pengolahan air. dan juga proyek-proyek pembangkit listrik dsb yang memang WIKA sangat memiliki kompetensi di situ,” kata Mahendra kepada Bisnis, Rabu (19/1/2022).
Selain WIKA, PTPP juga mengincar beberapa proyek dari pengembangan IKN. Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa mengatakan pembangunan IKN menjadi kesempatan bagi perseroan untuk turut serta dalam proyek pembangunan gedung dan perumahan.
“Adanya wacana pembangunan IKNjuga mendorong perusahaan untuk ikut serta dalam pembangunan gedung-gedung dan perumahan di wilayah tersebut,” kata Yuyus baru-baru ini.
Baca Juga
Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga mengatakan infrastruktur sumber daya air menjadi infrastruktur dasar awal yang disiapkan untuk pembangunan IKN.
Selain itu, proyek pengembangan konektivitas berupa infrastruktur jalan juga menjadi prioritas terutama untuk mendukung arus logistik. Selanjutnya, pembangunan akan diteruskan kepada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang mana persiapannya termasuk land development termasuk utilitas, drainase lingkungan, dsb.
“Sesudah land development itu terbangun, maka di atasnya akan dibangun fasilitas-fasilitas yang akan menjadi prioritas, misalnya Istana Presiden, kantor-kantor pemerintahan, rumah susun bagi ASN, dan sebagainya. Kemudian juga memastikan pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti air bersih dan sanitasi yang mencukupi,” kata Danis.