Bisnis.com, Jakarta - Istilah return on equity (ROE) mungkin sudah tidak asing bagi investor pasar modal yang sudah berpengalaman. Namun, investor pemula masih bingung terkait ini.
Adapun ROE bisa menjadi salah satu pertimbangan Anda saat berinvestasi di pasar saham. Apa itu ROE? ROE dalam pasar saham merupakan jumlah pendapatan bersih emiten per dana investor yang masuk.
Selain itu, ROE juga menjadi salah satu unsur yang bisa digunakan investor sebagai parameter untuk mengetahui sejauh mana perseroan mampu mengelola permodalan dari investornya.
Reputasi perusahaan akan meningkatkan di mata pelaku pasar modal, apabila nilai ROE semakin tinggi dan menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut mampu memanfaatkan bantuan modal dengan sebaik-baiknya.
Melansir dari Investopedia, Rabu, (12/1). return on equity adalah ukuran kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham. Karena ekuitas pemegang saham sama dengan aset perusahaan dikurangi utangnya, maka ROE dianggap sebagai pengembalian aset bersih.
ROE dianggap sebagai ukuran profitabilitas perusahaan dan seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan.
Baca Juga
Sebagai informasi, nilai ROE dapat dipengaruhi oleh dua hal yakni sebuah emiten dari net income atau laba bersih. Patokan ini sering dijadikan sebagai parameter kinerja perseroan dan equity atau ekuitas yaitu total modal yang merepresentasikan kepemilikan seseorang atas aset perseroan.
Adapun, faktor-faktor secara umum yang bisa mempengaruhi ROE yaitu rasio aktivitas, rasio utang, dan rasio likuiditas perseroan.
Berdasarkan parameter tersebut, nilai ROE bisa dihitung dengan cara membagi laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas perseroan lalu dikalikan dengan 100 persen sehingga dari situ menghasilkan persentase ROE.
Para investor bisa memanfaatkan beberapa fungsi yang dimiliki oleh ROE, salah satu diantaranya yakni dapat digunakan untuk melakukan analisis sehingga investor bisa mengetahui apakah modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama ini sudah efektif atau belum
Selain itu, juga bisa dijadikan sebagai pembanding antar emiten yang akan diinvestasikan. Jika investor tertarik dengan dua atau lebih perseroan dengan lini bisnis serupa, investor bisa membandingkan nilai masing-masing ROE emiten.
Dan ROE juga mampu mengukur tingkat efisiensi modal perusahaan selama periode tertentu. Adapun bagi emiten, nilai ROE juga bisa digunakan untuk memutuskan ekspansi bisnisnya.