Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam masih mencatatkan rugi cukup dalam pada bisnis bauksit dan alumina. Perseroan kini menyiapkan empat strategi untuk kembai mencetak profit dari sektor tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 September 2021, emiten bersandi ANTM ini mencetak rugi sebesar Rp507,4 miliar di sektor bauksit dan alumina. Jumlah ini anjlok dari periode yang sama tahun sebelumnya yang meraup laba senilai Rp50,9 miliar.
“Kerugian timbul karena penurunan nilai pabrik alumina yang dikelola oleh entitas ana PT Indonesia Chemincal Alumina sebesar Rp357,78 miliar,” jelas Yulan Kustiyan, Corporate Secretary ANTM pada keterbukaan informasi, Kamis (6/1/2021).
Dia menjelaskan penurunan nilai pabrik tersebut karena nilai terpulihkan lebih rendah dari nilai tercatat berdasarkan pengujian penurunan nilai yang dilakukan berdasarkan PSAK 48 tentang penurunan nilai aset.
Adapun, ke depan perseroan menyiapkan empat strategi untuk kembali meraih profit dari segmen bauksit dan alumina. Pertama, dengan meningkatkan volume produksi pada segmen bauksit dan alumina.
Kedua, untuk segmen bauksit Antam akan mencari peluang penjualan ke pasar domestik. Ketiga, untuk sektor alumina perusahaan akan memperluas pasar dan meningkatkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat diserap oleh pasar.
Baca Juga
Keempat, Antam akan menerapkan operational excellence dengan mengimplementasikan strategi cost efficiency pada sisi operasional.
Sebelumnya, Antam sempat mencatat lonjakan penjualan alumina pada semester I/2021 disebabkan banyaknya stok dari tahun lalu. Sehingga walaupun produksi menurun, penjualan tetap dapat meningkat.