Bisnis.com, JAKARTA — Terdampak curah hujan tinggi di awal tahun, produksi emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) terhambat.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, pada 2 Januari 2022 salah satu pit milik entitas anak perseroan, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di Sulawesi Utara terdampak tingginya curah hujan.
"Tingginya curah hujan mengakibatkan penurunan tanah, kerusakan jalan dan kerusakan badan sungai. Bersamaan dengan itu dinding kerja tambang di salah satu pit milik TTN mengalami kerusakan yang mengakibatkan aliran air sungai masuk ke dalam pit," jelas Wakil Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra, dikutip Selasa (4/1/2021).
Saat ini kegiatan penambangan di pit tersebut telah dihentikan untuk sementara waktu. Adapun, TTN juga telah menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi dampak dari kerusakan tersebut dan melakukan tindakan lebih lanjut yang diperlukan.
"Perseroan juga menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa atau luka," imbuhnya.
Kendati demikian, kejadian tersebut berdampak pada aktivitas penambangan di pit terkait serta arus kas perseroan selama proses perbaikan.
Baca Juga
Kejadian ini tidak berdampak kepada pit lainnya yang dimiliki oleh TTN, sehingga proses produksi di pit lainnya dapat terus berjalan secara normal. Perseroan juga memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan dan business interruption.
Di tengah musibah yang dialami, saham ARCI pada Selasa (4/1/2021) ikut turun 30 poin atau 5,66 persen ke 500 setelah dilego asing senilai Rp144,20 juta.