Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. membidik perolehan kontrak baru hingga Rp6,16 triliun pada 2022. Target itu dipasang setelah emiten dengan kode saham PPRE ini berhasil menembus target kontrak baru 2021.
Direktur Peralatan dan SCM PP Presisi Wira Zukhrial mengatakan nilai kontrak baru yang dibidik perseroan pada tahun ini lebih tinggi 10 persen dari realisasi 2021. Dengan perolehan kontrak baru pada 2021 senilai Rp5,6 triliun, maka kenaikan 10 persen membawa target kontrak baru PPRE pada 2022 senilai Rp6,16 triliun.
“Kami menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru 2022 hingga 10 persen yang didukung mining services khususnya nikel yang masih banyak menjanjikan perolehan kontrak baru baik berupa infrastruktur tambang dan smelter hingga pertambangan nikel itu sendiri,” tulis Wira dalam siaran pers, Senin (3/1/2022).
Selain itu, kontrak baru yang diincar anak usaha PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) ini juga berasal dari kontrak pekerjaan sipil serta pabrik produksi pendukung proyek sipil dari proyek strategis nasional.
Hingga akhir 2021, PPRE membukukan kontrak baru senilai Rp5,6 triliun atau naik 100 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada 2020 yang senilai Rp2,8 triliun. Adapun, realisasi pada 2021 itu melampaui target yang dipasang sebesar 153 persen.
Dilihat dari jenis pekerjaannya, kontrak dari jasa pertambangan mendominasi kontrak baru PPRE pada 2021 sebesar 53 persen sedangkan pekerjaan sipil sebesar 41 persen.
Baca Juga
Sementara berdasarkan komposisi kepemilikan proyek, perolehan dari proyek external di luar Grup PTPP berkontribusi sebesar 87 persen sedangkan proyek internal sebesar 13 persen.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan pencapaian itu didapatkan karena perseroan terus berusaha menambah kontrak baru hingga akhir tahun. Sebagai penutup tahun, PPRE mengantongi kontrak baru dari pengembang tambang dan pekerjaan sipil dengan nilai Rp280 miliar.
“Pencapaian kontrak baru PPRE pada 2021 yang meningkat 100 persen year-on-year, bahkan melampaui terget, merupakan prestasi tersendiri yang patut dibanggakan karena perolehan kontrak baru tersebut bahkan hampir pulih seperti pencapaian 2019 sebelum pandemi Covid-19 melanda,” kata Rully.