Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga Bitcoin terus menunjukkan pola fluktuatif di kisaran kurang dari 5 persen seiring dengan berkurangnya sentimen dari pasar keuangan global.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Selasa (21/12/2021), harga Bitcoin tidak banyak berubah setelah terkoreksi sebesar 2,5 persen ke level US$45.583 di New York. Harga aset kripto lain, seperti Solana, Polkadot, dan Polygon juga menunjukkan fluktuasi serupa, sementara Ethereum terpantau menguat.
Adapun, harga Bitcoin telah ambles sekitar 30 persen sejak mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada awal November lalu. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu telah anjlok selama lima pekan beruntun.
Berbeda dengan aset-aset tradisional lainnya, mata uang kripto seperti Bitcoin diperdagangkan terus menerus dengan regulasi yang longgar pada bursa-bursa di seluruh dunia.
Presiden 3iQ Digital Assets Chris Matta menyebutkan, saat ini pasar memperhatikan pergerakan harga Bitcoin dari sisi makroekonomi. Menurutnya, pasar mulai melihat Bitcoin sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap tekanan inflasi.
“Sehingga, di tengah lingkungan yang cenderung risk off, pasar mulai melihat posisi Bitcoin berhubungan dengan aset-aset tradisional lainnya,” jelasnya dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga
Sementara itu, Chief Executive dan Founder Infrastructure Capital Management Jay Hatfield mengatakan risiko penurunan likuiditas seiring dengan kebijakan tapering The Fed akan membebani pergerakan aset berisiko yang tidak menghasilkan arus kas seperti Bitcoin.
“Ketika tingkat likuiditas menurun, aset-aset berisiko akan menjadi yang paling terdampak,” jelasnya.
Adapun, bank sentral dunia saat ini tengah fokus menjaga kenaikan inflasi dengan memperketat kebijakan moneternya dan memperhatikan dampak varian virus corona Omicron. Hal ini membuat investor memprediksi aset-aset berisiko seperti kripto akan kembali melemah akibat penyebaran virus.
Katie Stockton, founder Fairlead Strategies menetapkan harga US$44.200 sebagai level support Bitcoin. Menurutnya, apabila menembus harga tersebut, maka Bitcoin akan menguji level support jangka panjang pada kisaran US$37.000.