Bisnis.com, JAKARTA – PT Berlina Tbk. (BRNA) merancang Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dan telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Mei 2021.
Presiden Direktur Berlina Pujihasana Wijaya menjelaskan, dalam rencana PMHMETD, porsi saham yang akan ditawarkan sekitar 18-20 persen.
“Adapun, ditargetkan dana yang diraih mencapai Rp250 miliar, dana tersebut untuk persiapan modal kerja perusahaan yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan naiknya penjualan pasca rights issue dan akan digunakan bersama calon investor untuk melaksanakan rencana bisnis bersama investor,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (15/12/2021).
Pujihasana mengatakan dengan berita positif bahwa Indonesia sudah mulai pulih dari pandemi Covid, dan dengan sebaran yang relatif kecil, semua pihak melihat prospek bisnis yang cerah pada 2022.
“Semua rekan bisnis forecast-nya sudah bisa sama dengan bisnis seperti sebelum saat pandemi,” ujarnya.
Pujihasana mengatakan terkait pelaksanaannya semua proses due diligence yang bisa dilakukan secara daring sudah kita lakukan, tapi masih terkendala investor asing untuk melakukan uji kelayakan secara fisik yang menjadi syarat utama.
Baca Juga
“Pemerintah sendiri saat ini masih sangat ketat, durasi karantina sempat ditambah untuk WNA. Begitu ini bisa diatasi, rencana ini bisa berjalan dan mungkin kita bisa segera lakukan tahun depan mungkin di pertengahan tahun, kita bisa percepat masa uji kelayakan kalau mereka bisa datang ke Indonesia,” kata dia.
Adapun, pada 2022, BRNA mengharapkan segmen consumer goods bisa kembali tumbuh dan berjalan normal, terutama personal care yang turun cukup signifikan selama dua tahun terakhir.
“Segmen makanan dan minuman juga pada kuartal IV/2021 sudah mulai membaik kembali sehingga di 2022 kita optimis bisa cukup signifikan,” jelasnya.