Bisnis.com, JAKARTA – Ekspansi emiten industri plastik PT Berlina Tbk. (BRNA) terbatas pada 2021 lantaran pandemi, membuat anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan tak terserap optimal. Untuk 2022, BRNA berencana melanjutkan penggunaan capex yang dianggarkan untuk tahun ini.
Presiden Direktur Berlina Pujihasana Wijaya mengatakan, untuk tahun ini Berlina masih menghabiskan program capex 2020, karena ada keterbatasan material dan commissioning.
“Jadi tidak ada proyek yang dibatalkan, sehingga ada rencana untuk tahun ini capex Rp100 miliar. Namun, per hari ini baru terealisasi 40 persen. Sisanya 60 persen akan digunakan pada 2022,” kata Pujihasana pada paparan publik, Rabu (15/12/2021).
Untuk 2022, terang Pujihasana, BRNA hanya melakukan implementasi dari rencana 2021 dengan total Rp60 miliar, karena tahun ini baru terealisasi Rp40 miliar.
Salah satu yang akan menjadi penyerap capex tahun depan adalah kerja sama dengan perusahaan farmasi lokal dengan komposisi penggunaan sekitar 10-20 persen untuk proyek ini.
Pada 2021, BRNA memiliki dua proyek besar yang telah mencapai tahap komersial yaitu proyek bi-injection cap untuk Danone-Aqua, yang sudah berproduksi pada kapasitas penuh dan blow-fill-seal bottle untuk bidang farmasi.
Baca Juga
“Sebagian besar proyek mengalami keterlambatan, di antaranya yaitu pembatasan kunjungan dari produsen mesin untuk melakukan commissioning,” ungkapnya.
Investasi selanjutnya untuk bi-injection cap Danone-Aqua (Capshield project#2) yang akan menggandakan bisnis pada segmen ini. Proyek ini mengalami keterlambatan selama 1 tahun karena kelangkaan komponen mesin.