Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Produk Berbasis ESG Panin AM Capai Rp741 Miliar

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2021, terdapat 15 produk reksa dana dan ETF dengan basis ESG.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Panin Asset Management menyampaikan bahwa saat ini memiliki satu produk reksa dana berbasis aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) dan per November 2021 telah mengumpulkan dana kelolaan sebanyak Rp741 miliar.

“Kebetulan baru ada 1 yang mengacu ke Indeks Sri Kehati karena merupakan reksa dana indeks, kinerjanya kurang lebih sama dengan indeks ETF. Per akhir Nov 2021, sebesar Rp741 miliar,” jelas Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management saat dihubungi Bisnis, Jumat (10/12/2021).

Terkait dengan rencana penambahan produk reksa dana maupun ETF berbasis ESG, dirinya mengakui bahwa perusahaan manajemen investasi tersebut belum memiliki rencana dan masih akan fokus dengan produk yang sudah ada.

Rudiyanto menjelaskan, untuk produk reksa dana yang mengikuti indeks yang sudah berbasis ESG, maka otomatis semua investasinya berbasis ESG.

Menurutnya, untuk reksa dana yang dikelola secara aktif, ESG menjadi nilai tambah dalam penilaian perusahaan, tapi bukan satu-satunya.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Panin AM masih memantau terlebih dahulu indeks baru berbasis ESG yang akan diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI pada 20 Desember mendatang.

Sebelumnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2021, terdapat 15 produk reksa dana dan ETF dengan basis ESG.

Adapun total dana kelola atau AUM mencapai Rp3,38 triliun jumlah itu naik berkali lipat dibandingkan dengan realisasi 2017 sebanyak 7 produk dengan dana kelolaan mencapai Rp300 miliar. Sementara itu, berdasarkan data Yayasan Kehati, ada 11 manajer investasi dengan total dana kelolaan Rp2,7 triliun.

“Kami harapkan ada lebih dari 11 manajer investasi yang mengadopsi indeks baru ini,” kata Hasan pada Selasa (7/12/2021).

Hasan mengatakan sebelum indeks anyar itu diracik, BEI dan Yayasan Kehati telah melakukan diskusi serta rapat dengan para manajer investasi. Menurutnya, permintaan indeks anyar juga berasal dari para pelaku pasar.

Pasalnya, indeks Sri Kehati telah diadopsi oleh banyak manajer investasi sehingga dibutuhkan satu indeks anyar. Direktur Eksekutif KEHATI Riki Frindos mengatakan penerbitan indeks anyar untuk menjawab kebutuhan pasar tersebut.

“Ada beberapa fund manager berbicara ke kami dan BEI untuk bikin indeks terbaru. Kami akan melakukan sosialisasi juga dengan mereka dalam waktu dekat,” katanya.

Riki menambahkan manajer investasi akan butuh waktu untuk melihat kinerja indeks sebelum mengadopsinya. Dia menambahkan BEI dengan KEHATI akan melakukan review mayor setiap Mei dan review minor setiap November.

Selain itu, ESG Sector Leaders IDX KEHATI akan berisi 48 konstituen yang bisa saja bertambah atau berkurang, Sementara, Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI akan tetap berisi 45 konstituen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper