Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham perbankan dan telekomunikasi pelat merah masih menjadi pilihan manajer investasi kelas kakap dalam menyusun underlying asset reksa dana saham.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, terdapat 5 saham pelat merah di dalam reksa dana saham dengan dana kelolaan terbesar per November 2021.
Selain itu, saham bank digital dan saham emiten otomotif juga banyak dikoleksi, bersamaan dengan saham teknologi dan tambang.
Adapun, reksa dana saham dengan dana kelolaan terbesar per November 2021 adalah Schroder Dana Prestasi Plus (Rp9,08 triliun), Batavia Dana Saham (Rp6,88 triliun), Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (Rp6,04 triliun), dan Manulife Dana Saham Kelas A (Rp5,95 triliun).
Keempat reksa dana saham terbesar ini memiliki lima saham yang sama di dalam underlying asset-nya yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Selain reksa dana Schroder Dana Prestasi Plus, ketiga reksa dana saham tersebut juga mengoleksi saham bank digital yaitu PT Bank Jago Tbk. (JAGO).
Baca Juga
Dan selain reksa dana Batavia Dana Saham besutan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, para manajer investasi lainnya juga sama-sama mengoleksi saham PT Astra International Tbk. (ASII).
Berdasarkan fund fact sheet, Schroder Dana Prestasi Plus mampu mencatatkan imbal hasil sebesar 4,89 persen dalam enam bulan terakhir. Batavia Dana Saham naik 1,70 persen, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara naik 4,96 persen, dan Manulife Dana Saham Kelas A naik 8,86 persen.
Adapun, kinerja keempat reksa dana saham dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia itu terpantau masih di bawah kinerja IHSG pada periode yang sama yaitu 8,86 persen.
Reksa dana saham merupakan kontrak investasi yang bertujuan mencapai keuntungan dari perubahan harga saham (capital gain). Sebagian besar atau sekitar 80 persen dari portofolio investasi di reksa dana saham ditempatkan di aset saham sehingga produk ini menjadi produk reksa dana dengan tingkat risiko paling tinggi.
Chief Economist & Investment Strategist MAMI Katarina Setiawan mengatakan reksa dana saham bisa menjadi pilihan utama investasi pada tahun depan. Pasalnya, performa pasar saham diperkirakan moncer diitopang beragam katalis positif dari sisi pemulihan ekonomi dan IPO perusahaan teknologi.
“Kami melihat bahwa valuasi saham di Indonesia saat ini masih menarik. Dengan beberapa katalis positif di pasar saham, akibatnya reksa dana saham tentu akan menarik,” kata Katarina, Selasa (7/12/2021).
Lebih rinci, Katarina mengingatkan pemilihan reksa dana saham juga harus mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi para investor. Adapun, jenis reksa dana saham yang dapat dipilih seperti yang menerapkan core strategy dan high conviction.
Di dalam meracik reksa dana dengan core strategy, MAMI biasanya memilih saham dari sektor strategis. Sedangkan reksa dana saham dengan strategi high conviction lebih banyak menggunakan pendekatan bottom up dan lebih fleksibel dengan mengincar imbal hasil lebih agresif.
Selanjutnya, investasi di reksa dana saham dapat diseimbangkan dengan reksa dana pendapatan tetap yang menggunakan kelas aset obligasi.
“Secara umum harus diversifikasi, perbanyak di reksa dana saham dan dikombinasikan dengan kelas aset obligasi untuk menjaga volatilitas. Tidak lupa, disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko investor,” tutur Katarina.
Berikut data saham-saham pilihan dalam reksa dana saham dengan dana kelolaan tertinggi per November 2021.
Nama Reksa Dana | Schroder Dana Prestasi Plus | Batavia Dana Saham | Ashmore Dana Ekuitas Nusantara | Manulife Dana Saham Kelas A |
Portofolio Saham | BBCA | |||
BMRI | ||||
BBNI | ||||
BBRI | ||||
TLKM | ||||
BNII | ARTO | |||
ASII | TBIG | ASII | ASII | |
MLBI | EXCL | EMTK | MDKA | |
MYOR | ANTM | ADRO | MCAS | |
SIDO | MDKA | BUKA | DMMX |
--