Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas kinerja instrumen reksa dana pada akhir November hingga awal Desember, pekan lalu, terpantau mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (6/12/2021), pada periode 26 November 2021 hingga 3 Desember 2021, kinerja reksa dana bergerak dalam rentang minus 0,42 persen hingga 0,04 persen.
“Mayoritas reksa dana melanjutkan penurunan kinerja sepekan lalu. Penurunan terdalam terjadi pada reksa dana pendapatan tetap sebesar 0,42 persen,” tulis Infovesta dalam laporannya, Senin (6/12/2021).
Di bawahnya reksa dana saham dalam sepekan juga mengalami pelemahan sebesar 0,24 persen dan reksa dana campuran turun sebesar 0,22 persen.
Satu-satunya instrumen reksa dana yang masih mencatatkan kinerja positif adalah reksa dana pasar uang dengan tumbuh 0,04 persen.
Infovesta menyampaikan, kinerja reksa dana pekan lalu tersebut sejalan dengan indeks acuan saham yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah hingga 0,35 persen dan juga melemahnya indeks acuan obligasi pemerintah (IGBI) yang turun 0,38 persen.
Baca Juga
Di sisi lain, indeks acuan obligasi korporasi (ICBI) mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,13 persen dalam sepekan.
Dalam pekan lalu, Infovesta mengungkapkan, investor asing membukukan net sell di pasar saham sebesar Rp3,35 triliun. Kemudian per 30 November 2021, pasar surat utang tercatat net sell sebesar Rp6,51 triliun.
Lebih lanjut, pelemahan kinerja dalam sepekan disampaikan terkait dengan sentimen negatif berasal dari Omicron yang merupakan varian virus Covid-19 terbaru yang sudah masuk ke negara tetangga dan dikhawatirkan dapat menyebar ke dalam negeri.
Adapun sepanjang tahun hingga 3 Desember 2021, instrumen reksa dana campuran masih memimpin pertumbuhan dengan naik 4,20 persen year to date (ytd). Di bawahnya reksa dana pasar uang terpantau naik 3,04 persen ytd.
Reksa dana pendapatan tetap sepanjang tahun telah tumbuh 2,00 persen dan reksa dana saham juga telah tumbuh sebesar 1,02 persen.
Beralih ke instrumen reksa dana syariah, dalam sepekan, instrumen reksa dana campuran syariah terpantau memimpin pertumbuhan kinerja dengan naik 0,12 persen. Menyusul reksa dana pasar uang syariah naik 0,03 persen.
Sementara itu, untuk reksa dana pendapatan tetap syariah tercatat menurun 0,28 persen, dan koreksi paling dalam terjadi pada reksa dana saham syariah yang turun 0,78 persen.