Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PALM Mantap Jadi Perusahaan Investasi, Kapan Realisasinya?

PALM akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham terkait perpindahan sektor usaha.
Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk. Tri Boewono (kiri) didampingi Direktur Budianto Purwahjo memberikan keterangan pada paparan publik di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk. Tri Boewono (kiri) didampingi Direktur Budianto Purwahjo memberikan keterangan pada paparan publik di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Provident Agro Tbk. (PALM) telah menjual 100 persen saham anak usahanya PT Mutiara Agam (MAG) senilai Rp502,5 miliar yang memiliki kebun sawit di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Sekretaris Perusahaan PALM Lim Na Lie menjelaskan, keputusan penjualan MAG merupakan kesempatan yang baik. Ia mengatakan, Nilai Perusahaan (Enterprise Value) yang disepakati dengan pembeli merupakan nilai yang sangat pantas dan sangat baik sesuai dengan kondisi MAG sehingga dapat memberikan hasil investasi yang optimal.

Selain itu, masa berlaku HGU (Hak Guna Usaha) MAG akan berakhir pada bulan Desember 2026 dan perpanjangan HGU tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sentimen ini juga ditambah dengan 42 persen dari lahan tertanam Inti milik MAG adalah tanaman tua yang harus dilakukan penanaman kembali (replanting) dalam waktu dekat. Hal ini dapat berpotensi terhadap penurunan produksi dan pendapatan MAG selama masa penanaman kembali (replanting).

“Jadi ada risiko tersendiri saat kita melakukan replanting dan memperpanjang HGU MAG. Sehingga, penjualan ini dengan nilai transaksi yang ada menurut perusahaan sangat baik,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (1/12/2021).

Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk berpindah kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi.

Direktur PALM Devin Antonio Ridwan mengatakan perseroan sedang mempersiapkan proses untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Saat ini kami sedang fokus mengurus proses-proses untuk memindahkan kegiatan usaha PALM menjadi bisnis investasi,” katanya.

Ia mengatakan, perusahaan tengah melakukan studi kelayakan untuk berpindah ke sektor usaha lain. Proses ini umumnya akan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

Selanjutnya, PALM akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham terkait perpindahan sektor usaha. Devin mengatakan, proses ini umumnya akan memakan waktu sekitar 2 bulan.

“Untuk target konservatifnya, kemungkinan PALM sudah dapat restu dari para pemegang saham pada semester I/2022 mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper