Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HK Metals Utama (HKMU) Apresiasi Rencana Pemerintah Hentikan Ekspor Bauksit

Dampak dari pandemi menyebabkan adanya sejumlah pabrikan aluminium yang akhirnya harus berhenti beroperasi.
Per kuartal III/2020, hanya produk aluminium dan baja ringan yang masih stabil penjualannya. Adapin pipa polivinil klorida (PVC), stainless steel, dan alat tukang mengalami penurunan signifikan./HK Metalsrnrn
Per kuartal III/2020, hanya produk aluminium dan baja ringan yang masih stabil penjualannya. Adapin pipa polivinil klorida (PVC), stainless steel, dan alat tukang mengalami penurunan signifikan./HK Metalsrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) menyambut positif rencana Pemerintah Republik Indonesia (RI) menghentikan ekspor perdagangan bahan-bahan mentah, termasuk bauksit ke luar negeri secara bertahap.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan HKMU Jodi Pujiyono berharap, dukungan nyata tersebut dapat segera terealisasi dalam waktu dekat, sehingga industri aluminium dapat segera pulih mengingat dampak yang dihadapi selama dua tahun pandemi Covid-19 menorehkan tekanan yang cukup tajam.

“Kami menyambut baik rencana Pemerintah untuk menghentikan ekspor bauksit. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pelaku industri manufaktur, khususnya aluminium yang kondisinya cukup terpukul sejak Covid-19,” ujar Jodi dalam keterangan resminya, Senin (29/11/2021).

Sebagai informasi bauksit yang merupakan bahan dasar dari pembuatan aluminium, memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses bisnis yang dijalankan oleh HKMU melalui anak usahanya PT Handal Aluminium Sukses (HAS). Adapaun HAS bergerak di bidang manufaktur aluminium ekstrusi.

Dengan dihentikannya ekspor bauksit, serta pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi di dalam negeri, akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini juga akan memberikan dampak positif terhadap pelaku industri aluminium.

Jodi menuturkan, industri aluminium selama dua tahun terakhir mengalami tekanan dari berbagai hal, selain dari penurunan permintaan industri aluminium juga tertekan oleh kenaikan harga bahan baku aluminium ingot. Sejak awal kuartal II/2020, harga di bursa berjangka London Metal Exchange (LME) berkisar US$1.400 per ton metrik, dan terus menanjak hingga menyentuh US$3.000 per ton metrik pada kuartal III/2021.

Jodi menambahkan, dampak dari pandemi menyebabkan adanya sejumlah pabrikan aluminium yang akhirnya harus berhenti beroperasi, setelah mencoba bertahan selama hampir dua tahun ini.

“HKMU juga merasakan dampak yang besar. Oleh karena itu, sejumlah langkah strategis melalui program transformasi harus kami lakukan untuk dapat bertahan, dan kami bersyukur bisa melewati masa sulit ini serta menumbuhkan optimisme untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang," ucap Jodi.

Jika melihat data produksi ke belakang, kata dia, kinerja HAS menunjukan hasil yang cukup baik. Total produksi HAS pada 2019 mencapai 5.314 ton, kemudian di tahun 2020 pada saat awal pandemi Covid-19 melanda, HAS mampu mencatatkan peningkatan produksi mencapai 6.150 ton. Meskipun di tahun 2021 sedikit mengalami penurunan produksi, tetapi, diharapkan target produksi dapat dikejar mencapai 5.700 ton di penghujung tahun ini.

"Penurunan produksi 2021 ini merupakan bagian dari strategi fix the basic guna memperbaiki fundamental pasar dan struktur margin perseroan, sejauh ini sudah menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan harapan manajemen. Di tahun mendatang, kami akan menjalankan strategi dengan memulai untuk mengoptimalisasi bisnis untuk membawa perusahaan ke arah yang lebih baik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper