Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU), PT Handal Aluminium Sukses (HAS), mencatatkan rekor ekspor baru untuk produk alumunium ekstrusi di bulan November ini.
Sampai dengan pertengahan November, HAS mencatatkan ekspor sebesar 220 ton. Dibandingkan dengan Total ekspor Januari sampai Oktober 2021, HAS mencatatkan ekspor sebesar 373 ton, atau total rata-rata bulanan tercatat sebesar 37 ton.
Kenaikan ekspor di bulan November ini mencapai 590 persen dibandingkan dengan rata-rata bulanan year to date (Ytd) Oktober. Sampai dengan saat ini total ekspor HAS mencapai 593 ton.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan HKMU Jodi Pujiyono mengatakan, kenaikan ekspor alumunium ekstrusi HAS yang sangat signifikan disebabkan beberapa hal.
Dia menjelaskan, pada semester I/2021, perusahaan memang belum memperluas proporsi untuk ekspor karena masih fokus melakukan pembenahan di internal dan situasi pasar ekspor yang juga masih tertekan. Hal tersebut ditambah dengan kenaikan kasus Covid-19 di awal kuartal III/2021, baik di Indonesia, maupun negara target ekspor perseroan.
"Saat ini, perusahaan mulai menggenjot kembali kinerja ekspor dengan melihat potensi pasar yang sudah mulai pulih. Kami berharap permintaan pasar ini dapat bertahan, sehingga dapat mendongkrak kinerja perusahaan sampai akhir tahun," ujar Jodi dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (21/11/2021).
Baca Juga
Dia melanjutkan, pada November, lonjakan ekspor merupakan hasil positif dari kerja sama dengan salah satu mitra strategis, yang merupakan tahap awal dari ekspansi pasar ekspor dan diharapkan akan terus berlanjut ke depannya.
"Perusahaan menargetkan mampu menutup tahun 2021 dengan total ekspor sebanyak 750 ton," kata dia.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka kinerja ekspor HAS menunjukan tren yang positif. Pada tahun 2019, total ekspor mencapai 152 ton atau senilai Rp5,7 miliar. Di tahun 2020 naik menjadi 307 ton atau senilai Rp11,4 miliar, naik 99 persen.
Kemudian sampai pertengahan November 2021 mencapai 593 ton atau senilai Rp30 miliar, naik 163 persen. Dengan target tutup tahun di 750 ton, maka diharapkan nilai ekspor perseroan akan mencapai Rp40 miliar.