Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang bergerak dibidang manufaktur produk aluminium extrusion PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU), mengumumkan laporan kinerja keuangan konsolidasi kuartal tiga 2021.
Direktur sekaligus Corporate Secretary HK Metals Utama Jodi Pujiyono mengatakan, gelombang kedua Covid-19 yang terjadi di Indonesia sangat berpengaruh terhadap perlambatan pasar. Meskipun laba bruto tercatat sebesar Rp43,4 miliar, menurun 19,3 persen secara year on year (YoY), tetapi, perusahaan tetap membukukan kenaikan margin laba bruto sebesar 13,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 8,3 persen, maupun year to date (YTD) kinerja keuangan kuartal kedua sebesar 11,6 persen.
Dia melanjutkan, kenaikan margin laba bruto ini diperoleh sebagai bentuk transformasi perusahaan dalam menghadapi pandemi, salah satunya dengan mengkaji kembali keefektifitasan komponen biaya produksi serta melakukan efisiensi biaya internal.
“Gelombang kedua Covid-19 yang puncaknya berlangsung di awal kuartal III/2021 menjadi katalis negatif yang menghambat proses recovery, sehingga perusahaan harus adaptif dalam menyikapi situasi tersebut,” kata Jodi dalam keterangan resminya, dikutip Senin (15/11/2021).
Emiten berkode saham HKMU ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp323 miliar di kuartal III/2021. Pendapatan usaha ini turun 49,9 persen dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp645 miliar.
Jodi melanjutkan, pendapatan kuartal III/2021 belum mencapai hasil yang diinginkan. Namun, persentase laba kotor cukup memuaskan karena hal ini merefleksikan program transformasi dan rangkaian upaya perbaikan yang dilakukan perusahaan berjalan di jalur yang benar dan mulai menunjukan hasil positif.
Baca Juga
Di kuartal III/2021 ini, perseroan membukukan penurunan rugi bersih sebesar Rp12,5 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp66,6 miliar.
Jodi memastikan perusahaan mengambil sejumlah langkah strategis dengan melakukan program restrukturisasi pendanaan, dengan ditekannya liabilitas jangka pendek kuartal III/2021 menjadi Rp301 miliar, dari Rp414 miliar secara yoy.
Beban pendanaan pun sampai kuartal III/2021 juga turun signifikan sebesar Rp23,6 miliar YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp66 miliar. Sampai akhir tahun 2021, HKMU menargetkan adanya penambahan restrukturisasi yang disetujui sekitar Rp150 miliar untuk memacu pertumbuhan bisnis Grup HKMU.
“Kondisi pandemi ke depannya masih akan sangat menantang, kami berharap kondisi pandemi di Indonesia akan terus membaik. Dengan sejumlah langkah strategis yang telah disiapkan oleh perusahaan, kami optimistis kinerja keuangan perusahaan akan semakin membaik," ucapnya.