Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Habiskan Belanja Modal Rp18,6 Triliun per Kuartal III/2021

TLKM telah menggunakan belanja modal sebesar Rp18,6 triliun hingga kuartal III/2021 atau 17,5 persen dari total pendapatan.
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) atau Telkom menghabiskan belanja modal sekitar Rp18,6 triliun hingga kuartal III/2021. Pengeluaran belanja modal difokuskan untuk peningkatan kapasitas.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menjelaskan perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp18,6 triliun hingga kuartal III/2021 atau 17,5 persen dari total pendapatan.

"Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada fixed line maupun mobile business demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik," katanya, Rabu (24/11/2021).

Pembangunan infrastruktur secara agresif terus dilakukan agar layanan digital Telkomsel berjalan optimal. Pada September 2021, Telkomsel membangun 132.293 Base Transceiver Station (BTS) berbasis 4G.

Total BTS yang dimiliki hingga akhir kuartal III/2021 mencapai 245.710 unit atau tumbuh 7,6 persen secara tahunan (year-on-year/Yoy). Sebanyak 79,5 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G yang tumbuh 9,7 persen dibanding kuartal III/2020.

Sementara itu, Indihome terus berupaya meningkatkan kualitas dan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, IndiHome secara berkelanjutan melakukan pengayaan konten melalui kerja sama strategis dengan penyedia konten global, seperti Viu.

IndiHome juga menambahkan kanal Neptune TV, kanal dokumenter kehidupan laut yang bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ririek menjelaskan kinerja Telkom yang kian membaik ini juga tidak lepas dari penanganan pandemi di Indonesia yang menjadi momentum yang tepat untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Kami berharap dan optimistis bahwa kinerja perseroan hingga akhir tahun 2021 juga akan tumbuh positif. Semoga hal ini juga berdampak ke kinerja saham yang akan terus menguat dan dapat menggaet semakin banyak investor lokal maupun asing untuk berinvestasi di Indonesia,” urai Ririek.

Hingga September 2021, laba bersih konsolidasian perseroan mencapai Rp18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen YoY. Perseroan mencatat pendapatan konsolidasian Rp106,0 triliun atau tumbuh 6,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) TLKM pun tumbuh sebesar 8,1 persen YoY menjadi Rp57,9 triliun. Margin EBITDA dan margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 54,6 persen dan 17,8 persen per kuartal III/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper