Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk agenda tunggal yaitu penetapan susunan dewan pengurus perseroan.
Pada 6 Oktober 2021 lalu, PT Global Dinamika Kencana (GDK) telah mengakuisisi 51,85 persen saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK). Dengan akuisisi tersebut, GDK menjadi pemegang saham pengendali yang baru di DGIK.
Direktur Utama Nusa Konstruksi Enjiniring Budi Susilo mengungkapkan fokus DGIK setelah konsolidasi internal ini adalah produktivitas, efisiensi dan Good Corporate Governance dalam menjalankan bisnis dengan bersungguh-sungguh.
Pada RUPSLB ini, DGIK juga mendapatkan kehormatan dengan bergabungnya wajah-wajah baru sebagai dewan komisaris dan direksi perseroan dengan reputasi dan integritas.
Budi Susilo juga menambahkan, perseroan akan memasuki babak baru berupa enlarge bisnis di sektor infrastruktur tanah air. Sebagai perusahaan konstruksi nasional DGIK memiliki historis yang panjang, dan dengan masuknya GDK sebagai pengendali serta penguatan di pengurus perseroan akan menjadi modal yang kuat untuk tumbuh.
“Tahun ini, dalam 3 kuartal berturut-turut kami telah mencatatkan hasil positif, kami optimis tahun ini sudah membukukan profit meskipun tidak besar," ungkapnya, Rabu (24/11/2021).
Hasil positif dari performa tersebut ditambah dengan masuknya GDK sebagai pemegang saham pengendali perseroan dan profil susunan pengurus yang dimiliki perseroan saat ini, dia optimistis untuk pertumbuhan ke depan.
Sekalipun DGIK melewati masa-masa sulit tetapi DGIK tidak pernah mengalami default dengan pihak perbankan, jadi dia meyakini dengan bergabungnya pemegang saham baru GDK yang juga mempunyai reputasi keuangan kuat dan prudent akan terjadi sinergi yang menguntungkan bagi DGIK dan stakeholders.
GDK adalah perusahaan investasi yang memiliki sejumlah perusahaan di bidang properti, infrastruktur, konstruksi, Research & Development, Medical Device Manufacturing dan Hi-Tech Healthcare Solution.
Di bidang infrastruktur, properti dan konstruksi GDK juga memiliki PT Dirgantara Yudha Artha (Dirgantara). Dirgantara berdiri sejak tahun 1990.
Dirgantara sudah berpartisipasi dalam proyek-proyek konstruksi nasional, seperti infrastruktur bandara (Runway & Hangar), kawasan industri, jalan raya, jalan tol, dan yang terbaru dalam pembangunan proyek Tol Cikopo Palimanan.
Pembelian mayoritas saham DGIK tersebut merupakan langkah strategis bagi GDK untuk memperbesar dan memperkuat bisnis di bidang infrastruktur, properti dan konstruksi yang telah digeluti grup perusahaan selama 31 tahun terakhir.
Baca Juga
Usai akuisisi, GDK telah melakukan konsolidasi secara internal dengan melakukan beberapa perbaikan dan penguatan dimana pelaksanaan RUPSLB hari ini merupakan bagian tahap akhir dari proses konsolidasi berupa penguatan dan menjadi tahap awal dimulainya proses turn around story untuk memperbesar kontribusinya dan memperluas bisnisnya di sektor infrastruktur.
Berikut susunan komisaris dan direksi DGIK hasil RUPSLB:
- Komisaris Utama: Hendro Martowardojo
- Komisaris Independen: Ade Rahardja
- Komisaris: Ganda Kusuma
- Direktur Utama: Budi Susilo
- Direktur (Tidak Terafiliasi): JB. Koesnarno
- Direktur: Rahman Sadikin
- Direktur: Moch Ardi Prasetiawa