Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menilai persaingan bisnis menara semakin ketat sejak diperbolehkannya investor asing masuk.
Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko mengakui bila bisnis menara semakin ketat. Pasalnya telah terjadi peubahan kebijakan yang mengizinkan investor asing boleh masuk.
“Pada saat ini kondisi bisnis tower sedang mengalami dinamikan yang sangat positif terkait perubahaan kebijakan yang mengizinkan investor asing boleh berinvestasi pada perusahaan menara,” kata Theodorus, Senin (22/11/2021).
Theodorus menambahkan dengan perkembangan jaringan 5g juga akan mendorong bisnis menara terus tumbuh. Pasalnya kebutuhan jaringan akan membesar dan membuat pemain menara untuk terus berekspansi.
Direktur Bisnis Dayamitra Telekomunikasi Noorhayati Candrasuci menambahkan perseroan telah menyiapkan empat pilar utama untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam bisnis menara.
Pertama adalah memperkuat dengan mengembangkan menara baru secara organik atau kolokasi. Dengan begitu anak usaha BUMN itu dapat meningkatkan tenancy ratio secara massif.
Baca Juga
“Kedua untuk mempercepat pertumbuhan kami akan melakukan pengembangan organik dengan melakukan akuisisi menara atau lahan yang bisa memperkuat posisi kami ke depan,” katanya.
Ketiga, perseroan berencana memiliki bisnis pendukung untuk mendukung infrastruktur digital terutama 5G. Misalnya fiber optik dan jaringan-jaringan lainnya.
Terakhir, perseroan akan melakukan efisiensi operasional dengan mengevaluasi pengeluaran. Di samping itu, MTEL akan melakukan transformasi digital untuk memperbaiki proses bisnis dan memberikan efisiensi maksimum.