Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ritel AS Moncer, Wall Street Ikut Menguat

Data penjualan ritel bulanan terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan tren belanja konsumen yang lebih baik dari perkiraan menuju musim liburan.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Amerika Serikat parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (16/11/2021) waktu setempat merespons rilis data penjualan ritel AS yang positif.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (17/11/2021), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,15 persen atau 54,77 poin ke 36.142,22, S&P 500 menguat 0,39 persen atau 18,10 poin ke 4.700,90 dan Nasdaq menanjak 0,76 persen atau 120,01 poin ke 15.973,86.

Data penjualan ritel bulanan terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan tren belanja konsumen yang lebih baik dari perkiraan menuju musim liburan.

Nilai total penjualan ritel AS naik 1,7 persen pada Oktober 2021 dibandingkan dengan September 2021, melampaui ekspektasi untuk kenaikan 1,4 persen, menurut konsensus Bloomberg. Angka tersebut diawasi ketat sebagai indikator kekuatan ekonomi secara keseluruhan, mengingat konsumsi terdiri dari sekitar dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

Sementara itu, Home Depot (HD) membukukan hasil penjualan dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan karena perusahaan terus melihat permintaan perbaikan rumah yang meningkat pada kuartal III-2021. Penjualan perusahaan tumbuh 6,1 persen dibandingkan dengan kenaikan 1,5 persen yang diantisipasi.

Laporan-laporan ini datang di akhir musim laporan laba emiten yang sangat kuat. Pada Jumat (12/11/2021), 92 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil aktual, dan 81 persen dari mereka telah melaporkan hasil pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, menurut FactSet.

Hasil pendapatan dari raksasa ritel Walmart (WMT) semakin menggarisbawahi tren belanja yang solid di antara konsumen Amerika. Penjualan toko yang sama di AS yang diawasi ketat perusahaan tumbuh 9,2 persen dibandingkan tahun lalu pada kuartal III/2021, dan sebesar 15,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, melebihi perkiraan untuk pertumbuhan 7 persen, menurut data konsensus Bloomberg.

Penjualan e-commerce juga bertahan dan tumbuh lebih baik dari perkiraan 8 persen, dibandingkan dengan kenaikan 1,9 persen yang diharapkan, bahkan ketika lebih banyak konsumen kembali berbelanja secara langsung atau tatap muka.

Banyaknya keuntungan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan, ditambah dengan dukungan kebijakan moneter yang masih akomodatif, telah membantu saham-saham energi mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun, dan mendorong S&P 500 naik hampir 25 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Faktor-faktor ini juga telah mempengaruhi investor melalui kekhawatiran atas inflasi yang terus meningkat

“Kita sempat memiliki pasar saham yang benar-benar hancur meskipun inflasi tinggi. Itu tidak terjadi secara historis tetapi kali ini ada, dan saya pikir karena serangkaian alasan yang sangat spesifik,” kata Michael Darda, kepala ekonom MKM Partners kepada Yahoo Finance Live.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper