Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Minta BEI Persiapkan Skema Carbon Trading

Operator pasar modal perlu menyiapkan skema carbon trading sesuai dengan rencana jangka panjang pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan mengenai strategi pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jakarta, Rabu (5/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia meminta Bursa Efek Indonesia menyiapkan skema perdagangan komoditi karbon atau carbon trading untuk mendukung rencana besar pemerintah.

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan operator pasar modal perlu menyiapkan skema carbon trading sesuai dengan rencana jangka panjang pemerintah. “Kita punya dua kekuatan terkait cabon capture dari sektor pertambangan dan energi” katanya pada webinar CEON Networking, Selasa (16/11/2021)

Menurutnya pemerintah tengah menyiapkan proyek pilot untuk memuluskan rencana tersebut. Akan tetapi, lanjutnya, kondisi saat ini masih over the counter atau tidak terbuka secara transparan.

Maka itu dia berharap BEI bisa ikut berperan dalam tujuan tersebut karena itu akan sangat baik. “Diharapkan carbon trading bisa diluncurkan [BEI] dan ini jadi pekerjaan bagi BEI dan pemerintah akan menyiapkan regulatory framefwork,” imbuhnya.

Airlangga sangat berharap perdagangan karbon bisa dilakukan di Indonesia bukan di negara lain.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan operator pasar modal dan SRO telah melakukan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG). Diantaranya melalui penerbitan green bond, green sukuk dan indeks green investment.

“Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan pasar modal,” katanya.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia tengah meramu indeks anyar yang berpedoman pada syariah dan ESG. 

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan perseroan tengah mengembangkan indeks anyar. Kemungkinan indeks tersebut akan meluncur pada tahun depan.

Menurutnya indeks anyar itu akan melengkapi indeks-indeks yang sebelumnya telah ada. Dia membeberkan indeks anyar akan bersifat tematis seperti syariah atau ESG. Sebab kedua hal tersebut kini tengah menjadi sebuah tren.

“Kami sedang dalam pembahasan final dengan yayasan kehati yang untuk menerbitkan indeks bersama mereka. [Kemungkinan] ada satu atau dua indeks ESG baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper