Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang periode sembilan bulan pertama 2021 (9M21) dengan pertumbuhan laba hingga 105 persen
"Capaian pertumbuhan kinerja tersebut tidak terlepas dari upaya Antam untuk meningkatkan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien," ungkap Sekretaris Perusahaan ANTM Yulan Kustiyan melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (13/11/2021).
Capaian Earnings Before interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sampai dengan kuarta III/2021 sebesar Rp3,94 triliun. Profitabilitas ANTAM pada 9M21 tercermin pada tingkat laba kotor sebesar Rp5,14 triliun, tumbuh 77 persen dari capaian laba pada periode yang sama tahun 2020 (9M20) sebesar Rp2,90 triliun.
Sementara itu, capaian laba usaha perusahaan pada 9M21 tercatat sebesar Rp2,35 triliun, tumbuh 63 persen dibandingkan 9M20 sebesar Rp1,44 triliun. Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 9M21 ANTAM sebesar Rp1,71 triliun, tumbuh 105 persen dibandingkan laba tahun berjalan 9M20 sebesar Rp835,77 miliar.
"Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung capaian profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut dibandingkan pada posisi arus kas bersih tersebut perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 9M21 sebesar Rp4,45 triliun, tumbuh signifikan 298 persen 9M20 sebesar Rp1,12 triliun," imbuhnya.
Selain itu, capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi pada 9M21 sebesar Rp4,45 triliun, tumbuh signifikan 298 persen sebesar Rp1,12 triliun. Capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi kokoh memperoleh kenaikan bersih arus kas dan setara kas Antam pada 9M21 yang mencapai Rp2,36 triliun.
Baca Juga
Antam berhasil membukukan volume produksi feronikel unaudited pada periode sembilan bulan pertama tahun ini sebesar 19.097 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan unaudited mencapai 18.880 TNi atau stabil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya di 19.113 TNi.
Sementara, berdasarkan data kuartal III/2021 saja, Antam berhasil mencetak kenaikan penjualan feronikel sebanyak 5 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya dari 6.479 TNi menjadi 6.812 TNi tahun ini.
Selanjutnya, pada sembilan bulan pertama 2021, Antam mencatatkan produksi bijih nikel sebesar 8,30 juta wet metric ton (wmt) atau meningkat 190 persen dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2020. Bijih nikel sendiri digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel antam dan penjualan kepada pelanggan domestik.
Adapun, penjualan bijih nikel unaudited pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 5,76 juta wmt, atau tumbuh signifikan 376 persen dibandingkan dengan capaian pada 2020 sebesar 1,21 juta wmt.
“Tahun ini antam juga berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel dalam negeri dengan tetap mengedepankan aspek konservasi dan sumber daya bijih nikel Antam,” papar Yulan Kustiyan.
Kemudian, Antam mencatatkan volume penjualan emas unaudited sebesar 19,871 kg atau 638.867 troy ons pada sembilan bulan pertama 2021. Jumlah ini tumbuh 34 persen dbandingkan dengn tahun sebelumnya. Adapun, tingkat produksi emas mencapai 1.162 kg atau 37.359 troy ons.
“Pada 2021, Antam fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik. Hal ini seiring dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik,” tambahnya.