Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan logam PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan kenaikan penjualan dan produksi di jenis logam. Peningkatan penjualan didominasi penjualan bijih nikel yang melesat 376 persen.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021, Antam berhasil membukukan volume produksi feronikel unaudited pada periode sembilan bulan pertama tahun ini sebesar 19.097 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan unaudited mencapai 18.880 TNi atau stabil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya di 19.113 TNi.
Sementara, berdasarkan data kuartal III/2021 saja, Antam berhasil mencetak kenaikan penjualan feronikel sebanyak 5 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya dari 6.479 TNi menjadi 6.812 TNi tahun ini.
Selanjutnua, pada sembilan bulan pertama 2021, Antam mencatatkan produksi bijih nikel sebesar 8,30 juta wet metric ton (wmt) atau meningkat 190 persen dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2020. Bijih nikel sendiri digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel antam dan penjualan kepada pelanggan domestik.
Adapun, penjualan bijih nikel unaudited pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 5,76 juta wmt, atau tumbuh signifikan 376 persen dibandingkan dengan capaian pada 2020 sebesar 1,21 juta wmt.
“Tahun ini antam juga berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel dalam negeri dengan tetap mengedepankan aspek konservasi dan sumber daya bijih nikel Antam,” tulis Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga
Kemudian, Antam mencatatkan volume penjualan emas unaudited sebesar 19,871 kg atau 638.867 troy ons pada sembilan bulan pertama 2021. Jumlah ini tumbuh 34 persen dbandingkan dengn tahun sebelumnya. Adapun, tingkat produksi emas mencapai 1.162 kg atau 37.359 troy ons.
“Pada 2021, antam fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik. Hal ini seiring dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik,” tambahnya.
Selanjutnya, volume produksi bauksit unaudited pada sembilan bulan 2021 tercatat sebesar 1,37 juta wmt atau naik 5 persen dari tahun sebelumnya sebesar 1,30 juta wmt. Bauksit yang diproduksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga. Adapun, penjualan bauksit pada 9M21 tercatat sebesar 910.000 wmt.
Untuk produk alumina, pada sembilan bulan pertama tahun ini, Antam berhasil meningkatkan volume penjualan produk alumina melalui entitas anak perusahaan yang mengoperasikan pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina, yang telah memproduksi alumina unaudited sebanyak 55.814 ton.
Adapun, pada kuartal III/2021 sendiri, produksinya tercatat sebanyak 27.104 atau meningkat 39 persen pada kuartal III/2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 19.470 ton.
Sementara itu, penjualan alumina pada sembilan bulan pertama 2021 mencapai 93.869 ton atau tumbuh 54 persen dibandingkan dengan capaian penjualan pada 2020 sebanyak 60.873. Pada kuartal III/2021 sendiri, capaian penjualannya mencapai 28.169 ton atau tumbuh 28 persen dibandingkan dnegan pada 2020 sebanyak 22.015.