Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten produsen susu premium PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. atau Cimory membidik dana segar hingga Rp3,76 triliun dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Keuangan Cimory Bharat Joshi mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perseroan baik dari sisi produksi maupun distribusi.
“Dalam jangka pendek ini kami akan segera memenuhi permintaan Cimory Pouch dan susu LHT di pasar dengan tambahan kapasitas pada 2022,” kata Bharat dalam paparan publik, Rabu (10/11/2021).
Selanjutnya, perseroan juga akan menambah pusat distribusi (DC) yang akan segera dibangun sehingga menggandakan kapasitas penyimpanan saat ini.
Bharat melaporkan bahwa perseroan mencetak penjualan yang kuat dalam tiga tahun terakhir dengan CAGR sebesar 31 persen. Hingga akhir Juni 2021, Cimory mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 115 persen secara tahunan.
Adapun, produk andalan perseroan yang mengerek kinerja top line a.l. Cimory Pouch, Cimory Greek Yogurt, susu LHT dan Kanzier Singles.
“Peluncuran produk baru dan pertambahan volume mengakibatkan pertumbuhan penjualan selama beberapa tahun terakhir,” tutur Bharat.
Kendati pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap perseroan dari sisi kenaikan biaya bahan baku karena rantai pasokan global terganggu, Bharat menunjukkan perseroan tetap dapat meningkatkan marjin menjadi 48 persen pada Juni 2021.
Secara rinci, dana yang diperoleh dalam IPO ini akan digunakan Cimory sebesar 33 persen untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.
Selanjutnya sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP) yang mengerjakan pengolahan dan pengalengan makanan. Adapun, dana ini utamanya akan digunakan oleh MP untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, serta untuk modal kerja.
Dana IPO sekitar 20 persen akan digunakan Cimory untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Macrosentra Niagaboga (MN),yang bergerak di bidang agen dan distributor. Sekitar 15 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan.
Sedangkan sisanya sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja Cimory untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.
Dalam aksi IPO, Cimody akan melepas sebanyak-banyaknya 1.190.203.000 (dibulatkan 1,19 miliar) saham dengan nominal Rp10, yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO.
"Harga penawaran IPO berkisar antara Rp2.780-Rp3.160," papar manajemen Cimory, dalam prospektus yang terbit di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (10/11/2021).
Dengan rentang harga tersebut, Cimory dalam aksi IPO berpotensi meraih dana Rp3,308 triliun hingga Rp3,761 triliun.