Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatalan Lelang SBN jadi Momentum Tarik Investor Reksa Dana Berbasis Obligasi

Pembatalan lelang SBN, baik itu surat utang negara (SUN) maupun surat berharga syariah negara (SBSN) membuat imbal hasil atau yield secara keseluruhan akan turun.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Manajer investasi (MI) mengungkapkan pembatalan lelang surat berharga negara (SBN) di sisa tahun ini menjadi momentum baik bagi para investor obligasi termasuk terhadap produk instrumen reksa dana pendapatan tetap maupun reksa dana campuran.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra mengungkapkan dengan adanya pembatalan lelang SBN, baik itu surat utang negara (SUN) maupun surat berharga syariah negara (SBSN) membuat imbal hasil atau yield secara keseluruhan akan turun.

Selain itu juga akan ada ekspektasi penguatan (rally) dari harga obligasi secara keseluruhan.

“Terkait dengan auction SBN dan SBSN yang dibatalkan di sisa tahun ini, terhadap produk reksa dana pendapatan tetap dan campuran harusnya seharusnya tidak akan berpengaruh negatif ke pasar dan ini merupakan momentum baik untuk dari auction cancellation tersebut,” kata Guntur saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/11/2021).

Oleh karena itu, menurut Guntur saat ini adalah momentum yang cukup baik dan akan menjadi daya tarik dari investor obligasi karena kondisi pasar obligasi akan menjadi positif.

Guntur mengungkapkan dengan dibatalkannya lelang SBN tersebut, masing-masing manajer investasi akan menentukan strategi untuk porsi investasi obligasi masing-masing produk reksa dana pendapatan tetap maupun campurannya. Bisa dengan misalnya memperbanyak porsi obligasi korporasi.

“Tapi tentunya pengelolaan secara taktis untuk penyesuaian durasi dari portfolio akan berpengaruh terhadap kinerja reksa dana berbasis obligasi [active duration strategy],” jelas Guntur,

Lebih lanjut, Pinnacle Persada Investama sendiri jelasnya belum ada rencana untuk menerbitkan produk reksa dana pendapatan tetap maupun reksa dana campuran yang baru hingga akhir tahun ini.

Dia mengungkapkan bahwa perusahaan fokus pada strategi produk-produk reksa dana pendapatan tetap dan campuran yang sudah ada dan telah dikelola selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper