Bisnis.com, JAKARTA – Pengumuman pembatalan sisa enam lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada tahun 2021 di pasar domestik menandakan selesainya lelang SBN sepanjang tahun 2021 ini.
Lelang SBN 2021 di pasar domestik yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan tahun 2021.
Lelang SBN sendiri terdiri dari lelang Surat Utang Negara (SUN) dan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang sepanjang tahun 2021 telah dilaksanakan masing-masing sebanyak 21 kali.
Melalui lelang yang telah terlaksana sebanyak 42 kali tersebut, pemerintah telah memenangkan hasil lelang dengan total Rp694,86 triliun dengan total jumlah penawaran mencapai Rp2.266,70 triliun.
Adapun total penawaran yang dimenangkan pemerintah untuk lelang SUN sebanyak Rp512,72 triliun dan Rp182,14 triliun untuk SBSN di sepanjang tahun 2021.
Dana paling banyak dimenangkan pemerintah adalah pada lelang SUN edisi 2 Februari sebesar Rp35 triliun dengan jumlah penawaran sebanyak Rp83,79 triliun. Sementara jumlah penawaran SUN tertinggi terjadi pada 31 Agustus 2021 sebesar Rp116,10 triliun dan dimenangkan pemerintah sebanyak Rp21 triliun.
Baca Juga
Sedangkan untuk SBSN, pemerintah paling banyak memenangkan penawaran di edisi 27 Juli 2021 yaitu sebanyak Rp13,15 triliun dengan jumlah penawaran tertinggi sepanjang tahun yaitu sebesar Rp56,69 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi DJPPR Kementerian Keuangan, terdapat enam sisa lelang penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di pasar perdana domestik.
Enam lelang SBN yang ditiadakan pemerintah adalah lelang penerbitan SUN tanggal 9 November, 23 November, 7 Desember 2021 dan lelang penerbitan SBSN tanggal 16 November, 30 November serta 14 Desember 2021.
“Pembatalan rencana penerbitan SBN di pasar perdana tersebut diputuskan karena target pembiayaan APBN tahun 2021 yang bersumber dari lelang penerbitan SBN sudah terpenuhi dengan mempertimbangkan outlook penerimaan dan belanja negara hingga akhir tahun 2021,” tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/11/2021).
Selanjutnya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) tahun 2022, pemerintah menyatakan bahwa dimungkinkan untuk melakukan penerbitan SBN pada kuartal IV/2021 dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 (prefunding).
Pemerintah mengaku akan terus memantau kondisi makro ekonomi dan pasar keuangan di kuartal IV/2021 serta juga akan memantau kebutuhan kas di awal tahun 2022 terkait dengan kemungkinan prefunding tersebut.
Daftar Lelang SBN 2021
Daftar Lelang SBSN 2021Tanggal Penawaran (Rp Triliun) 1/5/2021 97.168 41 1/19/2021 55.294 24.25 2/2/2021 83.79 35 2/16/2021 60.84 30 3/2/2021 49.73 17 3/16/2021 40.08 18.9 3/30/2021 33.95 4.75 4/13/2021 42.97 24.22 4/27/2021 52.74 28.05 5/25/2021 78.16 32.55 6/8/2021 78.45 34 6/22/2021 69.95 30 7/6/2021 83.42 34 7/21/2021 95.55 34 8/3/2021 107.78 34 8/18/2021 77.07 30 8/31/2021 116.1 21 9/14/2021 80.67 21 9/28/2021 58.83 12 10/12/2021 50.15 8 10/26/2021 69.53 8 TOTAL 1482.226 521.72 Tanggal Penawaran (Rp triliun) Dimenangkan (Rp triliun) 1/12/2021 24.271 11.3 1/26/2021 23.341 9 2/9/2021 26.1 12 2/23/2021 24.23 4.99 3/9/2021 17.975 4.50 3/23/2021 17.164 6.40 4/6/2021 14.55 7.34 4/20/2021 17.9 7.37 5/4/2021 19.9 10 6/2/2021 44.64 11 6/15/2021 46.67 10 6/29/2021 48.68 12.5 7/13/2021 51.10 12.5 7/27/2021 56.69 13.15 8/10/2021 51.65 11 8/24/2021 52.46 9 9/7/2021 56.6 10 9/21/2021 45.37 6.1 10/5/2021 46.06 5 10/19/2021 53.42 5 11/2/2021 48.70 4 TOTAL 787.471 182.136