Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. siap memaksimalkan momentum pemulihan ekonomi dengan mengejar target pada kuartal IV/2021 untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya, melalui kewajiban uji emisi bagi kendaraan roda empat dari Pemprov DKI Jakarta.
Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengungkapkan seluruh indikator menunjukkan tren yang positif baik dari roda dua maupun roda empat.
"Kuartal IV/2021 semua menunjukkan tren positif, roda dua sangat positif, roda empat juga sangat positif, PPnBM masih ada insentifnya. Kuartal IV/2021 kami akan berusaha genjot semaksimal mungkin tahun ini, tren asar cenderung euforia, apa yang dialami di retail kami menunjukkan tren positif," urainya dalam paparan publik, Senin (8/11/2021).
Menurutnya, fase euforia penurunan kasus Covid-19 membuat banyak orang ingin melakukan perjalanan dan membuat perekonomian meningkat dan turut berimbas kepada lini bisnis AUTO.
Dia juga bercerita mengenai kebijakan kewajiban uji emisi kendaraan roda empat berusia di atas 3 tahun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut meningkatkan aktivitas di bengkel kelolaan perseroan.
Emiten berkode AUTO ini memiliki tiga bengkel roda empat dengan nama Astra Otoservice yang dibuka sejak 11 November 2020. Bengkel perawatan kendaraan roda empat ini dibuka di tiga lokasi yakni di Kelapa Gading, Serpong, dan Harapan Mulia, Bekasi.
Baca Juga
"Kalau di area Kelapa Gading, di Otoservice sangat besar, kegiatan uji emisi juga, ini jadi katalis positif bagi kami, keharusan kendaraan di atas 3 tahun diterapkan oleh pemerintah daerah," jelasnya.
Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya menuturkan hingga September 2021 membukukan pendapatan sebesar Rp11,04 triliun dengan laba bersih mencapai Rp466 miliar. Performa tersebut didukung kenaikan terutama di sektor manufaktur dan perdagangan.
"Insentif pemerintah Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) dibayar pemerintah untuk mobil dengan kapasitas 1.500 CC dilanjutkan hingga Desember, kami harapkan penjualan akan tetap naik," paparnya.
Menurutnya, mengacu pada asumsi asosiasi produsen kendaraan roda dua dan roda empat cukup optimistis penjualan akan terus meningkat. Namun, peningkatan tersebut belum dapat kembali seperti saat sebelum pandemi pada 2019.
"Performa bisa lebih baik, positif diharapkan untuk pendapatan dan laba bersih juga, tetapi belum sampai angka 2019," katanya.