Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang kendaraan, PT Astra Otoparts Tbk. mencetak kenaikan pendapatan 27,92 persen hingga kuartal III/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga berhasil berbalik laba dari posisi rugi tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan per 30 September 2021 yang tidak diaudit pada Kamis (28/10/2021), emiten berkode AUTO ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp11,04 triliun naik 27,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,63 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp9,65 triliun dari Rp7,61 triliun. Adapun, beban penjualan meningkat menjadi Rp589,46 miliar dari Rp512,31 miliar, sementara beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp621,24 miliar dari Rp540,26 miliar.
Kendati terjadi kenaikan beban, perseroan berhasil mendapatkan bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama setelah pajak sebesar Rp358,77 miliar. Pos tersebut pada 9 bulan tahun lalu mencatatkan rugi sebesar Rp225,4 miliar.
Dengan begitu, per 30 September 2021, perseroan mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp580,44 miliar berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp205,12 miliar.
Perseroan pun berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp456,87 miliar dibandingkan dengan rugi periode berjalan pada 9 bulan tahun lalu sebesar Rp287,77 miliar.
Baca Juga
Walhasil, AUTO berhasil mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp446,44 miliar pada 9 bulan tahun ini, sedangkan pada 9 bulan tahun lalu AUTO mencetak rugi sebesar Rp242,92 miliar.
Sementara itu, jumlah aset perseroan meningkat per 30 September 2021 menjadi sebesar Rp16,65 triliun naik 9,69 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar Rp15,18 triliun.
Sepanjang 9 bulan 2021, jumlah aset lancar meningkat menjadi Rp6,59 triliun dibandingkan dengan Rp5,15 triliun, sementara jumlah aset tidak lancar naik tipis menjadi Rp10,05 triliun berbanding Rp10,02 triliun pada akhir tahun lalu.
Di sisi lain, jumlah liabilitas AUTO naik 29,08 persen menjadi Rp5,04 triliun hingga kuartal III/2021, padahal pada akhir tahun lalu hanya sebesar Rp3,9 triliun.
Penyebabnya, terjadi kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek menjadi sebesar Rp4,18 triliun, ketika per akhir tahun lalu hanya Rp2,77 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp866,15 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,13 triliun.
Adapun, jumlah ekuitas AUTO tercatat Rp11,6 triliun hingga 30 September 2021, naik tipis dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar Rp11,27 triliun.
Hingga sesi I, Kamis (28/10/2021), harga saham AUTO turun 0,88 persen atau 10 poin ke harga 1.120. Sepanjang tahun, harga saham AUTO sudah naik 0,45 persen atau 5 poin, sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp5,4 triliun.