Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Puradelta Lestari Tbk. membukukan kenaikan pendapatan hampir 100 persen pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham DMAS ini membukukan pendapatan senilai Rp1,30 triliun. Realisasi itu lebih tinggi 99,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp654,99 miliar.
Selanjutnya laba bersih pada akhir kuartal III/2021 tercatat senilai Rp634,64 miliar atau tumbuh 109,83 persen dibandingkan akhir kuartal III/2020 senilai Rp302,44 miliar.
Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan industri mengalami kenaikan 112,62 persen secara tahunan menjadi Rp1,14 triliun, penjualan perumahan naik 206,22 persen menjadi Rp110,24 miliar.
Di sisi lain, penjualan komersial masih turun 39,03 persen menajdi Rp39,54 miliar. Begitu pulan pendapatan dari hotel turun 15,83 persen menjadi Rp8,24 miliar dan pendapatan sewa turun 11,90 persen menjadi Rp5,77 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Tondy Suwanto menjelaskan segmen industri menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan per September 2021.
Baca Juga
“Pendapatan usaha dari segmen industri di sembilan bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp1,14 triliun atau sekitar 87,5 persen dari pendapatan usaha,” ujar Tondy dalam siaran pers, Rabu (27/10/2021).
Dengan kenaikan pendapatan, lanjut Tondy, DMAS membukukan marjin laba kotor sebesar 56,6 persen dengan laba kotor Rp740 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp427 miliar.
Sementara itu, marjin laba usaha tercatat 45,4 persen atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 43,5 persen karena penurunan beban umum dan administrasi.
Selanjutnya marjin laba bersih tercatat sebesar 48,5 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama 2020 sebesar 46,2 persen.
Dari sisi neraca, jumlah aset DMAS tercatat Rp6,50 triliun, lebih rendah 3,7% dibandingkan posisi pada akhir 2020 senilai Rp6,75 triliun.
Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas menjadi Rp1,26 triliun, lebih rendah 8,6% dibandingkan sebelumnya Rp1,38 triliun.
Tondy menjelaskan penurunan kas dan setara kas disebabkan oleh pembagian dividen tunai.
“Perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp313 miliar pada bulan Juni 2021,” imbuh Tondy.
Sementara itu, perseroan mengurangi liabilitas 44,06 persen secara year-to-date menjadi Rp684,70 miliar dan ekusitas naik 5,23 persen menjadi Rp5,81 triliun.