Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Puradelta Lestari (DMAS) Pangkas Target Marketing Sales

Tahun lalu anak usaha Grup Sinarmas itu mampu membukukan prapenjualan sebesar Rp2,39 triliun sedangkan tahun ini dipatok Rp2 triliun.
Pintu masuk Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, kawasan industri yang dikelola PT Puradelta Lestari Tbk. Sebagian besar saham Puradelta dimiliki oleh Grup Sinarmas./puradelta
Pintu masuk Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, kawasan industri yang dikelola PT Puradelta Lestari Tbk. Sebagian besar saham Puradelta dimiliki oleh Grup Sinarmas./puradelta

Bisnis.com, JAKARTA – PT Puradelta Lestari Tbk. mengurangi target prapenjualan pada 2021 karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

Direktur Puradelta Lestari Hermawan Wijaya mengatakan perseroan mengurangi target prapenjualan atau marketing sales dibandingkan dengan realisasi 2020. Pada tahun lalu anak usaha Grup Sinarmas itu mampu membukukan prapenjualan sebesar Rp2,39 triliun sedangkan tahun ini dipatok Rp2 triliun.

“Mungkin untuk target tahun ini saya rasa kita juga harus lebih relistis saat membuatnya. Meski demikian kita yakin apa yang kita targetkan bisa tercapai,” katanya dalam paparan publik dikutip Sabtu (11/9/2021).

Selain itu, Hermawan optimistis untuk target pendapatan sampai sekarang masih berada dalam koridor. Emiten berkode saham DMAS itu juga yakin mampu membukukan margin yang hampir sama dengan tahun lalu.

Sementara itu, Tondy Suwanto, Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, mengatakan bahwa hingga paruh pertama tahun ini, perseroan telah meraih marketing sales sebesar Rp905 miliar,atau sekitar 45,2 persen dari target 2021.

“Raihan tersebut terutama berasal dari penjualan 43,3 hektar lahan industri di semester pertama tahun 2021. Selain itu, ada juga kontribusi dari penjualan produk hunian dan komersial,” katanya pada Kamis (9/9/2021).

Tondy optimistis perseroan mampu meraih target marketing sales mengingat permintaan lahan industri yang masih tinggi. Menurutnya, saat ini masih ada permintaan lahan industri sebesar 70 hektare.

“Dengan permintaan lahan industri yang cukup tinggi dan proses negosiasi yang terus berjalan intensif, kami yakin bahwa di sisa semester dua tahun ini. Perseroan dapat meraih target marketing sales Rp2 triliun,” tambahnya.

Lebih lanjut, Tondy Suwanto menjelaskan bahwa sekitar setengah dari permintaan lahan industri tersebut berasal dari sektor industry data center. Dia mengungkapkan permintaan lahan industri dari sektor data center sendiri telah meningkat sejak tahun 2020. Sejak tahun 2020 hingga paruh pertama tahun 2021.

Menurutnya sudah ada beberapa pemain data center ternama yang berinvestasi dan hadir di kawasan industry GIIC Kota Deltamas, baik domestik maupun internasional. “Kami harapkan di paruh kedua tahun 2021, lebih banyak lagi industri data center yang hadir di kawasan industri kami,” kata Tondy Suwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper