Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menyebut penawaran umum perdana saham PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel menjadi IPO BUMN yang terbesar selama 2 dekade terakhir.
Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengungkapkan initial public offering (IPO) Mitratel menjadi langkah tepat Telkom dalam menata portofolio bisnisnya.
"IPO Mitratel merupakan IPO terbesar anak usaha BUMN dalam dua dekade terakhir. Apresiasi juga untuk Mitratel yang sudah menjadi perusahaan tower telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki 28.000 tower," ujarnya, Selasa (26/10/2021).
Lebih lanjut, langkah IPO ini disebut dapat menciptakan integrasi optimal khususnya di bisnis infrastruktur telekomunikasi, sekaligus menciptakan BUMN yang semakin berdaya saing.
Dengan begitu, IPO ini dapat memperkuat posisi Mitratel sebagai the best tower provider dalam industrinya yang independen dan siap mendukung operator seluler baik BUMN maupun swasta. Apalagi, Indonesia tengah menyambut era internet 5G.
"Selanjutnya, diharapkan agar Mitratel dapat menggaet investor domestik juga mancanegara melalui kemitraan yang mampu menjadikan Mitratel memiliki daya saing di tingkat global," katanya.
Baca Juga
Tiko mengharapkan Mitratel dapat meningkatkan kapasitasnya dan melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi di sektor telekomunikasi. Dengan demikian, perseroan bisa menciptakan nilai yang optimal bagi bangsa dan seluruh pemangku kepentingan.
"Semoga bisa dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar khususnya di asia pasifik pada tahun 2025," urainya.
Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tersebut mengharapkan Telkom Group dapat terus memimpin industri digital dan meningkatkan perannya memanfaatkan kepemimpinan berbasis teknologi dan talenta digital yang mumpuni.
Melalui IPO, Mitratel mengincar dana segar Rp19,79 triliun hingga Rp24,9 triliun. Apabila bisa mencapai target maksimal, IPO Mitratel akan mencatat rekor baru karena melampaui nilai IPO PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sebesar Rp21,9 triliun pada Agustus 2021.
Dalam IPO, Mitratel berencana melepas 25,54 miliar saham ke publik. Jumlah itu setara dengan 29,85 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan. Anak usaha plat merah itu akan melepas saham dengan kisaran harga antara Rp775 per saham hingga Rp975 per saham.
IPO Mitratel juga merealisasikan ambisi Menteri BUMN Erick Thohir untuk membawa belasan BUMN dan anak usaha BUMN untuk go public dalam 3 tahun ke depan. Selain Mitratel, Pertamina Geothermal, Adhi Commuter Properti, Krakatau Tirta Industri, ASDP Indonesia Ferry, dan beberapa anak usaha BUMN Karya juga menjajaki aksi IPO.