Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten-emiten baja hingga saat ini terus menunjukkan perbaikan, meski dibayangi tekanan dari harga baja yang turun karena terbebani permintaan yang lesu.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas melihat, prospek emiten baja berpeluang bagus seiring dengan kenaikan harga baja dan pemulihan ekonomi global.
"Tapi ada tekanan untuk outlook jangka pendek hingga menengah, untuk harga baja yang turun karena terbebani oleh permintaan yang lesu," kata Sukarno, Minggu (24/10/2021).
Dia menyebut, kondisi di China secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh ke dalam negeri. Menurutnya, saat ini permintaan dari industri manufaktur di China tetap lemah di tengah krisis energi yang parah.
Pasalnya, pihak berwenang mempertahankan pembatasan produksi untuk industri padat energi di beberapa provinsi di China.
Selain itu, tekanan penurunan juga datang dari sektor real estat utama, yang menyumbang seperempat dari total permintaan baja karena pengembang properti, seperti Evergrande, kesulitan secara finansial.
Baca Juga
Meski demikian, Sukarno melihat masih ada dua saham yang layak dikoleksi di sektor ini. Saham tersebut adalah saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP).
Menurutnya, kinerja dua emiten ini berhasil tumbuh di semester I/2021.
"Terutama untuk KRAS yang tiga kuartal terakhir selalu mencatatkan laba, dibandingkan beberapa tahun terakhir selalu mencatatkan kerugian," ucapnya.