Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) kedatangan dua investor baru setelah menyelesaikan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias Private placement.
Kedua investor tersebut itu Literati Capital Investment dan Yaris International Ltd. Keduanya telah membeli saham baru yang diterbitkan IATA di harga Rp50 per saham.
Adapun private placement ini telah melaksanakan sejak 19 Oktober 2021 lalu dengan menerbitkan sejumlah 718.147.000 saham baru.Dengan begitu IATA berhasil mendapatkan tambahan dana sebesar Rp35,90 miliar.
"Dana yang diterima perseroan setelah dikurangi biaya-biaya terkait Penambahan Modal Tanpa HMETD akan dipergunakan sebagai tambahan modal kerja perseroan," papar manajemen PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk, Jumat (22/10/2021).
Terbaru, IATA telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan batu bara PT MNC Energi yang sebagian mayoritas sahamnya dimiliki PT MNC Investama Tbk (BHIT).
Berdasarkan keterangan resmi IATA, akuisisi ini akan terjadi setelah hasil uji tuntas dan valuasi terhadap PT MNC Energi selesai dijalankan.
Baca Juga
“Dengan asumsi semua proses due diligence berjalan lancar, IATA akan segera meminta restu OJK, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir kuartal I/2022,” tulis Head of Investor Relations MNC Group, Natassha Yunita dalam keterangan resmi, seperti dikutip Jumat (22/10/2021).
Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group diantaranya PT Bhakti Coal Resources, PT Nuansacipta Coal Investment, dan juga PT Suma Sarana yang merupakan perusahaan eksplorasi tambang batu bara dan juga minyak.
Transaksi yang dilakukan oleh IATA ini merupakan langkah strategis perseroan untuk memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batu bara yang berkelanjutan.