Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! MNC Energy (IATA) Teken Perjanjian Jual Beli Tambang Batu Bara Hary Tanoe

IATA sebagai pembeli saham Bhakti Coal Resources, menandatangani perjanjian jual beli dengan MNC Investama sebagai penjual pada 23 Februari 2022.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT MNC Energy Investment Tbk. (IATA) resmi mengakuisisi 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources dari kepemilikan PT Bhakti Investama Tbk. (BHIT).

Wakil Presiden Direktur MNC Energy Investment A. Whisnu Handoyo menjelaskan, pihaknya sebagai pembeli saham Bhakti Coal Resources (BCR), menandatangani perjanjian jual beli dengan MNC Investama sebagai penjual pada 23 Februari 2022.

“Pembayaran dilakukan perseroan kepada MNC Investama melalui penerbitan surat sanggup,” katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (1/3/2022).

Transaksi tersebut sebelumnya sudah mendapatkan persertujuan pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Februari 2022.

Pengambilalihan Bhakti Coal Resources dari MNC Investama dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi IATA dengan mempertimbangkan bahwa setelah pengambilalihan, Bhakti Coal Resources memberikan keuntungan lebih bagi investasi yang dilakukan oleh IATA.

Sebelumnya, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menetapkan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) dan mengubah kegiatan usaha utamanya dari perusahaan transportasi udara menjadi bidang pertambangan batu bara.

Hary Tanoesoedibjo mengatakan salah satu alasan perubahan lini bisnis IATA lantaran perseroan melihat peluang lonjakan harga batu bara global.

“Bahkan memasuki semester kedua hingga menjelang akhir tahun 2021, harga mineral ini melesat tinggi hingga menyentuh harga tertinggi sepanjang masa,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (10/2/2022).

Pada 2022, harga batu bara diprediksi akan terus melejit sebagai dampak permintaan yang tinggi dan pasokan yang terus menyusut. Kenaikan ini tentunya turut mendongkrak harga batu bara nasional.

Adapun BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang meliputi PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC). IATA dan BHIT setuju bahwa 99,33 persen harga transaksi pembelian BCR sebesar US$140 juta atau setara Rp2 triliun (kurs Rp14.300).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper