Bisnis.com, JAKARTA - Axiata Group Bhd dan Grup Sinarmas dikabarkan tengah menjajaki opsi merger pada unit usaha di Indonesia, yakni PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Melansir Bloomberg, Jumat (8/10/2021), Axiata Group Bhd dan Grup Sinarmas bekerja sama dengan penasihat untuk mempertimbangkan opsi yang juga dapat mencakup kesepakatan seputar berbagi jaringan telekomunikasi mereka. Hal tersebut berdasarkan dua sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena prosesnya bersifat pribadi.
Saham XL Axiata dan Smartfren melonjak pada aksi sesi I perdagangan Jumat. Saham EXCL menguat 2,79 persen ke level Rp2.950, sementara saham FREN melesat 4 persen ke Rp104.
Diskusi antara kedua belah pihak masih berlangsung dan belum ada kepastian merger. Perwakilan Axiata dan Sinar Mas menolak berkomentar mengenai hal ini.
“Smartfren terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menanggapi pertanyaan Bloomberg News. “Namun, semua pihak harus mendapatkan manfaat yang sama,” tambahnya.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan perusahaan selalu terbuka dengan berbagai kemungkinan untuk berkonsolidasi dengan pihak manapun.
Baca Juga
Kolaborasi strategis antara XL Axiata dan Smartfren akan terwujud di tengah konsolidasi pasar telekomunikasi Indonesia, yang berkembang pesat di dunia. Bulan lalu, CK Hutchison Holdings Ltd dan Ooredoo QPSC Qatar sepakat untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi Indonesia mereka dalam transaksi senilai US$6 miliar. Adapun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) milik negara tetap menjadi operator terbesar di negara dengan penduduk terpadat di Asia Tenggara ini.
Sebelumnya, Axiata didekati oleh CK Hutchison, konglomerat Hong Kong yang didukung oleh taipan Victor Li, tentang kemungkinan kombinasi operasi telekomunikasi mereka di Asia Tenggara pada 2019.
XL Axiata memiliki 56,8 juta pelanggan per 30 Juni, menurut laporan keuangan terbarunya. Perusahaan melaporkan laba bersih sekitar Rp716 miliar dengan pendapatan hampir Rp13 triliun selama semester I/2021. Axiata Group memiliki sekitar 66 persen saham EXCL.
Sementara itu, Smartfren, salah satu unit usaha Sinarmas, memiliki 27,9 juta pengguna pada akhir tahun 2020, menurut laporan tahunan terbarunya. Perusahaan melaporkan rugi bersih Rp452 miliar atas pendapatan Rp4,95 triliun selama enam bulan pertama tahun 2021.