Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes Covid-19 Turun, Prodia (PRDA) Yakin Kinerja Kuartal III/2021 Sesuai Target

Informasi kinerja keuangan kuartal III/2021 Prodia akan disampaikan pada akhir Oktober atau awal November 2021.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) Dewi Muliaty (keempat kanan) bersama General Manager Divisi Enterprise Service Segment Healthcare & Welfare Service Telkom Umar Dani (dari kanan), Direktur Marketing & Sales Infomedia Andang Ashari, Direktur Prodia Andri Hidayat, dan Direktur Indriyanti R Sukmawati melakukan prosesi peluncuran Kontak Prodia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Rachman
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) Dewi Muliaty (keempat kanan) bersama General Manager Divisi Enterprise Service Segment Healthcare & Welfare Service Telkom Umar Dani (dari kanan), Direktur Marketing & Sales Infomedia Andang Ashari, Direktur Prodia Andri Hidayat, dan Direktur Indriyanti R Sukmawati melakukan prosesi peluncuran Kontak Prodia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) meyakini kinerja perseroan pada kuartal III/2021 masih sesuai dengan target yang ditetapkan tahun ini, meski pemeriksaan terkait Covid-19 mulai menurun.

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty menjelaskan kinerja perseroan pada kuartal III/2021 masih sesuai target yang ditetapkan.

"Sejauh ini, realisasi kinerja di kinerja kuartal III/2021 masih on track dengan target kinerja yang kami tetapkan tahun ini. Kami optimistis bisa mempertahankan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2021," paparnya kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).

Lebih lanjut, informasi kinerja keuangan kuartal III/2021 akan disampaikan pada akhir Oktober atau awal November 2021.

Pada masa pandemi Covid-19, kontribusi pendapatan perseroan atau lebih dari 80 persen masih didominasi oleh tes genomik dan tes rutin. Adapun pemeriksaan Covid-19 seperti PCR, Rapid dan Swab Antigen turut berkontribusi sekitar 18 persen kepada pendapatan perseroan.

"Fokus strategi Prodia sejak awal adalah mengembangkan tes pemeriksaan khusus dan terbaru sesuai perkembangan ilmu dan teknologi Lab kesehatan termasuk genomik, dan juga pemeriksaan kesehatan berbasis kesehatan individu," ujarnya.

Prodia memperluas layanan pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif sehingga sejalan dengan tujuan mempromosikan paradigma sehat.

Pada semester I/2021, PRDA telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Kenaikan pendapatan bersih pada semester I/2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19 persen kepada pendapatan PRDA.

Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31,81 persen terhadap pendapatan perseroan.

Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9 persen menjadi sebesar Rp485,01 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I/2021 menjadi sekitar 1 juta tes.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (4/8/2021), pendapatan Prodia naik 88,43 persen menjadi Rp1,23 triliun dibandingkan dengan Rp657,29 miliar pada semester pertama 2020.

Laba tahun berjalan pun berbalik laba menjadi laba Rp301,02 miliar pada semester awal 2021 dari rugi Rp12,09 miliar pada semester pertama 2020.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael menjelaskan seiring dengan penurunan kasus positif yang signifikan, angka positif dari tes PCR di Jakarta juga menurun dari 20,1 persen pada 31 Juli menjadi 18,5 persen pada 31 Agustus 2021.

Seiring dengan penurunan kasus positif yang signifikan, tingkat positif dari tes antigen cepat juga anjlok dari 6,2 persen pada 31 Juli menjadi 5,0 persen pada 31 Agustus.

Angka positif harian dari tes PCR dan rapid tes antigen pada Agustus mencapai 3,3 persen dan 0,4 persen, masing-masing.

Tingkat positif harian dari tes PCR bahkan mencapai titik terendah baru di 1,7 persen di minggu pertama September 2021.

"Saat ini kami mempertahankan perkiraan kami untuk kasus positif Covid-19 di Jakarta pada tahun 2021 di 850.000, yang menyiratkan tingkat positif 18 persen," paparnya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021), harga saham PRDA ditutup turun 4,12 persen atau 275 poin ke level 6.400. Adapun, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper