Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya ekspektasi laba bersih korporasi berkat pemulihan ekonomi berpeluang mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga 6.880.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menargetkan IHSG dapat menyentuh level 6.880 hingga akhir 2021. Menurutnya salah satu faktor pendorong IHSG adalah ekspektasi pasar.
“[Pasar] berekspektasi pulihnya laba bersih kuartal IV/2021,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (5/10/2021).
Menurutnya perbaikan kinerja disebabkan oleh pulihnya aktifitas ekonomi Indonesia. Berdasarkan laporan Google Mobility Index, level kategori "retail dan entertainment" sudah lebih tinggi dibandingkan dengan January-February 2020. Kondisi sebelum ekonomi Indonesia terdampak Covid-19.
Adapun katalis penghambat laju IHSG, lanjutnya, hanya bila Indonesia mengalami gelombang ketiga kasus Covid-19. Selebihnya, Hariyanto tidak melihat penekan lain untuk laju IHSG.
Selain itu, Hariyanto merekomendasikan sektor perbankan dan batu bara untuk menjadi pilihan investor. “Saham yang menarik dikoleksi adalah saham perbankan yaitu BBNI, BMRI dan saham batubara yaitu ITMG,” katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, IHSG ditutup terkoreksi 0,86 persen pada hari Selasa (5/10/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.288 turun 54,63 poin. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 6.337 dengan level terendah 6.277 dan level tertinggi 6.361 pada hari ini.
Ketika penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp17,20 triliun dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp1,46 triliun.
Melalui seluruh konstituen sebanyak 191 saham ditutup menguat, 331 saham terkoreksi, sedangkan 138 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.