Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Keuangan Emiten Bakal Jadi Penopang IHSG ke 6.880

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan sektor perbankan dan batu bara untuk menjadi pilihan investor.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya ekspektasi laba bersih korporasi berkat pemulihan ekonomi berpeluang mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga 6.880.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menargetkan IHSG dapat menyentuh level 6.880 hingga akhir 2021. Menurutnya salah satu faktor pendorong IHSG adalah ekspektasi pasar.

“[Pasar] berekspektasi pulihnya laba bersih kuartal IV/2021,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (5/10/2021).

Menurutnya perbaikan kinerja disebabkan oleh pulihnya aktifitas ekonomi Indonesia. Berdasarkan laporan Google Mobility Index, level kategori "retail dan entertainment" sudah lebih tinggi dibandingkan dengan January-February 2020. Kondisi sebelum ekonomi Indonesia terdampak Covid-19.

Adapun katalis penghambat laju IHSG, lanjutnya, hanya bila Indonesia mengalami gelombang ketiga kasus Covid-19. Selebihnya, Hariyanto tidak melihat penekan lain untuk laju IHSG.

Selain itu, Hariyanto merekomendasikan sektor perbankan dan batu bara untuk menjadi pilihan investor. “Saham yang menarik dikoleksi adalah saham perbankan yaitu BBNI, BMRI dan saham batubara yaitu ITMG,” katanya.

Di sisi lain, IHSG ditutup terkoreksi 0,86 persen pada hari Selasa (5/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.288 turun 54,63 poin. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 6.337 dengan level terendah 6.277 dan level tertinggi 6.361 pada hari ini.

Ketika penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp17,20 triliun dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp1,46 triliun.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 191 saham ditutup menguat, 331 saham terkoreksi, sedangkan 138 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper