Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,11% ke level 7.887,46 pada perdagangan hari ini, Selasa (19/8/2025). Seiring melemahnya indeks komposit, saham bank jumbo BBCA, BBRI dan BMRI terpantau kompak meemrah.
Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG turun 0,14% atau 10,92 poin ke level 7.887,46 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.887 hingga 7.905.
Total perdagangan saham mencapai 969,01 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp637,95 miliar dan frekuensi sebanyak 66.076 kali. Tercatat 251 saham menguat, 111 saham melemah, dan 252 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp12.438 triliun.
Dari jajaran emiten big caps, saham Bbca terpantau melemah 1,72% atau 150 poin ke level harga Rp8.550 per lembar. Saham BBRI juga turun 1,21% atau 50 poin ke posisi Rp4.070 per lembar. Saham BMrI juga terpantau koreksi 0,21% atau 10 poin ke level Rp4.840 per lembar.
Sementara itu, saham DSSA terpantau naik 2,27% ke posisi Rp94.700 per lembar, saham ASII juga naik 3,98% menuju level Rp5.225 per lembar.
Adapun, penghuni top gainers pagi ini dihuni oleh saham LIFE yang melejit 19,58% ke level harga Rp14.200 per lembar. Saham CSIS juga melonjak 18,75% ke posisi Rp114 per lembar. Tak ketinggalan saham MLPT milik Grup Lippo juga terbang 13,33% atau 9.400 poin ke level harga Rp79.900 per lembar.
Baca Juga
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (15/8/2025), IHSG ditutup melemah 0,41% ke level 7.898,37. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa dengan rentang perdagangan di 7.898,37–8.017,17. Tercatat, 244 saham menguat, 451 saham melemah, dan 261 saham stagnan.
Adapun level intraday tertinggi IHSG mencapai 8.017,068 sebelum akhirnya terkoreksi di penutupan. Rekor penutupan sebelumnya terjadi sehari sebelumnya, Kamis (14/8/2025), ketika IHSG ditutup di 7.931,251 dengan kapitalisasi pasar mencatatkan rekor Rp14.315 triliun.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai penguatan IHSG yang signifikan selama pekan lalu mendorong terjadinya profit taking menjelang libur long weekend pada akhir pekan lalu.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI IHSG mendekati area overbought dan volume jual meningkat signifikan.
"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan berpeluang menutup gap down di level 7.800," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas pada Selasa (19/8/2025)
IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa (19/8/2025) diproyeksikan akan menguji resistance di level 7.950 dan uji pivot di level 7.900.
Terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan IHSG pada awal pekan ini. Dari dalam negeri, pada saat pidato kenegaraan serta nota keuangan akhir pekan lalu, Presiden RI Prabowo Subianto mengusulkan anggaran 2026 sebesar US$234 miliar, naik 7,3% secara tahunan (year on year/yoy), dengan proyeksi defisit 2,48% dari produk domestik bruto (PDB).
Adapun, Prabowo menargetkan menutup defisit anggaran pada 2028. Sementara, pertumbuhan ekonomi 2026 ditargetkan mencapai sebesar 5,4%.
Dari domestik, investor juga akan menantikan agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pekan ini yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 5,25%.
Dari luar negeri, beberapa agenda penting akan dicermati investor pada pekan ini di antaranya pertemuan para bank sentral dunia. Dalam agenda itu, Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato.
Investor mengharapkan mendapatkan indikasi arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya dari pidato Powell tersebut. Selain itu, dari AS investor juga akan mencermati FOMC Minutes pada Kamis (21/8/2025) dan data sektor perumahan. Indeks PMI juga akan dirilis di AS, Euro Area, Inggris, Jepang, Australia dan India.
Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan hari ini. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Elnusa Tbk. (ELSA).
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.